Payakumbuh — Meski masih ada bebera persyaratan yang harus dilengkapi oleh Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh untuk realisasi ekspor randang ke Arab Saudi, Pemko masih terus berupaya untuk melakukan ekspor randang dalam skala besar ke Negara itu.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Payakumbuh, Wal Asri menyebut, realisasi ekspor rendang ke Arab Saudi cukup sulit dilakukan untuk 2019 ini karena masih terdapat beberapa persyaratan yang masih harus dilengkapi.

“Untuk ekspor Arab Saudi ada standar Saso atau SNI-nya Arab Saudi. Kita masih menyiapkannya. Selain itu hampir tuntas, seperti izin edar dari BPOM sudah kita punyai, sertifkat halal juga sudah. Kemungkinan (untuk ekspor) bisa direalisasikan pada 2020,” terang Kadisnakerin Kota Payakumbuh itu saat di hubungi Tim Humas, Kamis (12/09).

Meski upaya untuk ekspor dalam jumlah besar ke Arab Saudi cukup sulit direalisasikan tahun ini, Wal Asri menerangkan, bahwa sampai saat ini, pengusaha IKM rendang asal Payakumbuh sebenarnya juga sudah melakukan ekspor secara mandiri.

“Untuk ke luar negeri, perdagangan sudah mulai dilakukan online oleh IKM-IKM kita. Jadi mereka itu sudah ada pelanggan di Arab Saudi juga, Malaysia, bahkan Australia. Tapi semua dilakukan dengan online,” terangnya.

Baca juga  Peringati World Cleanup Day, Pemko Payakumbuh Lakukan Aksi Bersih-Bersih Sungai

Berdasarkan data yang dimiliki Disnakerin Kota Payakumbuh, sampai sejauh ini terdapat 43 IKM rendang di daerah tersebut. Dari jumlah tersebut baru 10 diantaranya yang sudah berproduksi di sentra rendang Kota Payakumbuh.

“Kita juga sudah punya koperasi rendang. Tapi memang belum semua IKM yang terdaftar sebagai anggota, sampai sejauh ini baru 23 yang terdaftar sebagai anggota,” pungkasnya. (*)