Payakumbuh | Agraria.today – Kota Payakumbuh yang terletak di Provinsi Sumatera Barat memiliki ciri khas tersendiri dengan ikon “City of Randang.” Pengembangan sentra IKM rendang merupakan komitmen kuat Wali Kota Payakumbuh.

Hal ini telah mendorong terwujudnya nilai tambah pada kuliner pangan lokal yang berakar di tradisi masyarakat Sumatera Barat yaitu Rendang. Pembentukan sentra IKM Randang di Kota Payakumbuh merupakan kerjasama antara Pemko Payakumbuh dengan berbagai pihak.

Industri rendang di Kota Payakumbuh mengalami perkembangan yang luar biasa dengan terbentuknya UPTD Pusat Pelayanan dan Pengembangan Rendang, dibawah koordinasi Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh dan bekerjasama dengan Balai Besar POM di Padang.

Pj. Wali Kota Payakumbuh Rida Ananda menerangkan bahwa dibangunnya pabrik Sentra IKM Rendang yang telah menelan dana sebesar Rp 16 Miliar bersumber dari DAK, tujuannya untuk meningkatkan kualitas produksi menjadi rendang kualitas ekspor.

Dan peran Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang adalah untuk memastikan kelayakan, keamanan, dan alur produksi yang baik bagi pengolahan pangan lokal.

Pengembangan rendang ini diawali dari usaha rendang yang dirintis oleh 43 IKM yang ada di Kota Payakumbuh dan 23 IKM telah bergabung dalam mengembangkan sentra rendang ini.

Sentra IKM Rendanga memiliki berbagai fasilitas, dari dapur utama, gudang, persediaan bahan-bahan dasar, dan gudang. Selain itu pemerintah kota juga mengupayakan agar para IKM yang bergabung di Sentra Rendang bisa menggunakan peralatan yang telah memenuhi standar industri.

Rata-rata setiap IKM yang ada di Payakumbuh memproduksi 31 kilogram rendang per hari, jika dikalkulasikan seluruh IKM bisa berproduksi sekitar 1.147 kilogram per hari atau lebih dari 1 ton.

Baca juga  Rida Ananda : Momentum HKN, Kota Payakumbuh Targetkan Zero Stunting

Dengan produksi yang cukup besar tersebut maka sangat layak Kota Payakumbuh menyandang predikat sebagai kota rendang.

Saat ini di Sentra IKM Rendang sudah berhasil menghasilkan beberapa varian rendang, diantaranya: rendang daging sapi, rendang telur, rendang paru kering dan basah, rendang suir daging sapi dan daging ayam, rendang belut, rendang tuna, rendang jamur, dan pasta rendang.

Dalam hal pemasaran, Kota Payakumbuh merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Provinsi Sumatera Barat, karena posisinya yang berada di jalur Padang-Pekanbaru, dan dekat pula dengan kota wisata Bukittinggi, sehingga pengembangan industri rendang memiliki peluang pemasaran yang cukup tinggi.

Prinsip “plat merah rasa swasta” merupakan slogan dari Pemko Payakumbuh untuk mengembangkan semangat kerja seperti pada sektor swasta.

Untuk itu, Pemko Payakumbuh selalu berupaya meningkatkan kualitas kinerja dan berbagi peran dengan keberadaan Sentra IKM rendang terkait target pasar.

Rida mengatakan merek Kota Payakumbuh sebagai City of Randang berkaitan dengan banyaknya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya produk rendang di kota itu.

“Branding City of Randang ini sekaligus untuk memfasilitasi kepentingan bisnis dari pelaku UMKM khsususnya produk rendang yang tentunya ini akan berdampak kepada tumbuhnya ekonomi di Payakumbuh,” ujarnya.

Ia mengatakan branding City of Randang juga sebagai bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan promosi produk UMKM yang ada di daerah, khususnya produk rendang.

“Saat ini produk rendang asal Payakumbuh telah memiliki standar kualitas untuk ekspor. Kita juga memiliki sentra IKM rendang sebagai tempat produksinya,” katanya.

Ia mengatakan rendang dari UMKM Kota Payakumbuh sudah menembus pasar internasional salah satunya dengan telah adanya bumbu rendang yang diekspor ke luar negeri seperti Jerman.

Baca juga  Warga Payakumbuh Yang Positif Covid-19, Ternyata Perantau Dari Tangerang

Untuk itu, dalam memperbesar, menggemakan dan menyukseskan branding tersebut pihaknya terus menyiapkan hulu dan hilir salah satunya dengan bekerja sama dengan banyak pihak.

“Banyak hal yang harus kita siapkan, seperti hulunya, jika nanti pesanan dan kita memproduksi dalam jumlah yang banyak tentu kita membutuhkan bahan baku dari daerah lain karena ini tidak bisa kita penuhi sendiri,” ujarnya.

Sementara untuk hilir, Pemkot Payakumbuh akan terus mencoba bekerja sama dengan berbagai pihak agar dapat meningkatkan atau memperbesar pasar yang dapat dijangkau.

“Sebelum memikirkan hilirnya atau pangsa pasarnya, kita harus terlebih dahulu menyelesaikan apa yang ada di hulu, kelengkapannya dipenuhi. Jangan sampai permintaan pasar tinggi sementara kita kekurangan bahan baku rendang,” pungkasnya.

#cityofrandang #pemkopayakumbuh #payakumbuhkotarandang #diskominfokotapayakumbuh