Padang Selasa 18 September 2018, Penerima penghargaan sebagai Daerah Penyelenggara Operasi dan Pemeliharaan Irigasi Terbaik Tingkat Nasional dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penyerahan penghargaan dilaksanakan pada acara Pembukaan Konsultasi Regional Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Wilayah Barat Tahun 2018 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat di Hotel Grand Inna Padang, Selasa (18/9) malam.

Dari sepuluh Provinsi dan sepuluh Kabupaten/Kota yang terpilih sebagai penerima penghargaan tersebut, Kota Payakumbuh menempati posisi terbaik kedua Nasional setelah Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat dan satu-satunya kota di Indonesia yang masuk nominasi.

Sebelumnya, pada tahun 2018 ini juga, Kota Payakumbuh telah memperoleh pernghargaan dalam penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan SDA dalam kategori Lomba Juru dan Pengamat Irigasi tingkat Provinsi sebagai juara pertama.

Pimpinan Umum www.majalahagraria.today dan majalah agraria berfoto bersama Wali Kota Payakumbuh dan Kadis PUPR Kota Payakumbuh (18/9).

Walikota Payakumbuh, Riza Falepi yang dihubungi disela-sela acara mengatakan bahwa prestasi tersebut tidak terlepas dari usaha keras seluruh jajaran pemerintah kota yang sangat serius bekerja sehingga penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan SDA dapat diselenggarakan dengan baik.

“Alhamdulillah, selama ini kami beserta staf terkait senantiasa turun langsung ke lokasi jaringan irigasi yang bermasalah. Tidak hanya pada saat jam dinas bahkan diluar waktu kerja pun sering turun, bahkan sambil bersepeda santai, keliling mengecek saluran irigasi kita. Alhamdulillah, kerja keras kita selama ini membuahkan hasil,” ujar Walikota Riza Falepi didampingi Kadis PUPR, Muslim.

Baca juga  Hadapi Corona, Pemko Payakumbuh Siapkan Tim Gugus Tugas, Posko Pengaduan, Call Center, Dan Thermo Gun.

Penilaian sendiri dilakukan oleh Tim Penilai dari Ditjend. Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dengan indikator penilaian diukur berdasarkan aspek komitmen Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air, kemudian juga aspek peran aktif lembaga penyelenggara operasi Sumber Daya Air serta peran serta aktif masyarakat.

Untuk diketahui, sebagai bentuk komitmen Daerah, Pemerintah Kota Payakumbuh pada tahun 2017 telah mengalokasikan dana untuk menunjang pelaksanaan O & P SDA sebesar Rp. 1,3 Milyar pada APBD Kota Payakumbuh dan Rp 1,8 Milyar pada tahun 2018.

Tidak hanya menempatkan personil dari ASN, pelaksanaan O & P SDA juga didukung dengan tenaga harian lepas sebanyak 25 orang yang ditugaskan sebagai Petugas Operasi Bendung (POB), Penjaga Pintu Air (PPA) dan Pekarya Saluran (PS) yang ditugaskan untuk melaksanakan pengaturan pembagian air ke irigasi, melaksanakan pembersihan saluran serta pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana irigasi.

Dikatakan, baiknya pelaksanaan operasi dan pemeliharaan irigasi di kota Payakumbuh tidak terlepas dari peran serta masyarakat terutama Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Partisipasi tersebut terlihat dalam pelaksanaan gotong royong dalam operasi dan pemeliharaan dilakukan oleh masyarakat yang kadang kala juga dilakukan bersama sama dengan petugas dari Bidang SDA Dinas PUPR Kota Payakumbuh.

“Kita masih memiliki Komisi Irigasi dan juga Dewan Air yang masih aktif terutama dalam penentuan pola tanam. Keanggotaannya berasal dari Instansi terkait dengan penyelenggaran produktifitas pertanian seperti Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan serta juga dari organisasi masyarakat petani yang tergabung dalam kelompok GP3A/P3A serta unsur masyarakat profesi yang berkecimpung di dalam kegiatan pertanian,” terang Riza Falepi.

Baca juga  Sabet 3 Rekor MURI, Desa Duda Timur di Bali Jadi Lokomotif Percontohan Desa Lain

Data areal pertanian sendiri masih cukup luas terbentang di Kota Payakumbuh, yakni seluas 5.051,50 Ha yang hamparannya terbagi pada 65 Daerah Irigasi Kewenangan Pemerintah Kota Payakumbuh dan 5 Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi Sumatera Barat dengan total panjang saluran 161, 8 KM.

“Selama 5 tahun terakhir, kita telah mengalokasikan dana untuk pembangunan Infrastruktur Jaringan Irigasi hampir mencapai Rp 25.000.000.000,- (Dua puluh lima milyar rupiah-red) baik bersumber dari dana APBD maupun bersumber dari dana ABPN sehingga kondisi baik jaringan irigasi telah mencapai angka 76,77% pada tahun 2017,” ungkap Riza.

Riza mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk DPRD Kota Payakumbuh yang turut berkontribusi atas penghargaan yang diterimanya. “Mari terus bekerja dan berkarya demi kemajuan kota Payakumbuh,” pungkas mantan Senator Sumbar ini. [Agraria Today]