seluruh keluarga besarpun merasakan kekuatan dari pesan yang tersirat lewat cerita tersebut dan rasa Nasionalisme keluarga besar semua bangkit
Ronald Michael Manoach

Keponakan Alm. Theys Hiyo Eluay, Maestro

Berawal dari Kesaksian

Para kepala suku di Papua memiliki peran yang sangat penting namun sering terlupakan, para kepala suku dalam tatanannya sudah ada sejak orang Papua ada, itulah kebesaran Tuhan atas manusia.

Namun sangat di sayangkan seiring waktu kekuatan peradaban adat ini terabaikan. Padahal ini adalah kekuatan Alami yang secara supranatural terimplementasi dalam tatan Adat sejak dulu kala, terlihat kontras dengan gaya hidup orang Papua yang mulai meninggalkan tatanan adat sejati.

Contoh kesaksian dari para Tua-tua adat bahwa kalau peradaban adat dulu walau hanya bercawat dan bertelanjang dada, namun kehidupan masyarakat sangat bermoral, tidak ada pemerkosaan atau pelecehan dan penyimpangan seksual, sebab nilai moral sangat di junjung tinggi.

Contoh berikut adalah apabila seseorang melintasi kebun orang lain di tengah hutan dan ada buah buah atau sayuran yang siap panen dan walaupun tidak ada satupun orang yang melihatnya orang yang melintas walau dalam keadaan lapar sekalipun tidak akan mengambil milik orang lain.

Juga pada pesta adat masyarakat membawa hasil kebun dan berburu ke kepala suku untuk mengatur pembagian kepada para janda dan yatim piatu. Bahkan seorang kepala suku sejati tidak akan menikmati makanan kalau rakyatnya menderita.

Dan yang lebih luar biasa, ada pernyataan bahkan kalaupun musuh meminta perlindungan pada kepala suku maka wajib di lindungi. Sungguh tinggi dan luhur kasih yang tulus dari orang papua.

Baca juga  SUBAK - Sinergi Untuk Bali Asri Kembali

Dari contoh di atas maka kita dapat simpulkan bagaimana orang Papua yang sesungguhnya, kondisi sekarang yang terjadi adalah pergeseran moral, karena meninggalkan tatanan adat sejati.

Menghargai dan memberdayakan kepala-kepala suku sangat penting

Jadikan mereka mitra untuk kolaborasi pemerintah dan Adat sehingga Tatanan dan nilai nilai positif tersebut tetap terjaga. Sudah saatnya para kepala suku di rangkul, di jadikan mitra dan diberi peran istimewa, karena tanggung jawab melayani masyarakat sudah mengalir dalam darah mereka.

Selama ini kepala suku terabaikan sehingga sangat banyak masalah terjadi, kepala suku yang sesungguhnya tidak di perkuat sehingga terjadi kudeta dari kaum rakyat jelata dan mengklaim dirinya sebagai kepala suku dan memimpin dengan tidak berpegang pada tatanan adat sejati sehingga terjadi pergeseran moral dan kekacauan dimana-mana.

Kita perlu untuk mengangkat kembali para kepala suku yang benar benar kepala suku, siapa mereka? Mereka yang berhak atas tanah ulayat Adat, yang benar benar dari keturunan induk Kepala suku,yang dalam hidupnya sehari hari tangannya terbuka bagi siapa saja dan yang berbicara dan bertindak atas dan untuk kepentingan bersama dengan nilai kebenaran dan keadilan.

Para kepala suku ini hanya ada dalam perspektif sempit di bangsa ini ketika kita mengistimewakan mereka contoh, membawa mengelilingi Indonesia melihat warna warni kebhinekaan kemajuan kota-kota di daerah lain…saya yakin sepulangnya mereka akan menceritakan kepada anak cucu, mendoakan bangsa ini sebab dalam tangan kepala suku ada ”berkat dan kutuk” dan wejangan atau nasihat dari para kepala suku memiliki kekuatan supranatural yang bisa mempengaruhi semua warganya.

Baca juga  Suri Tauladan Moralitas yang Hidup dan Menerangi dari Buya Maarif

Contoh keluarga Alm Theys Hiyo Eluay. Saat Putra pengganti beliau Alm Boy Michael Eluay diundang oleh Pak Doni Munardo yang saat itu DANJEN KOPASSUS, sangat simpel dengan menghadiri HUT Kopassus. Almarhum bercerita kepada kami bagaimana pergolakkan batin apakah ia harus Hadir atau tidak, sampai pada titik secara supra natural beliau yakin dalam batin ini adalah “undangan ketulusan”.

Maka beliaupun pergi dan setelah Itu beliau menceritakan dengan bangga, sukacita, haru, dan berbagai rasa, bahkan berulang-ulang beliau menceritakan pengalaman saat berkunjung ke Markas Kopassus dan alhasil seluruh keluarga besarpun merasakan kekuatan dari pesan yang tersirat lewat cerita tersebut dan rasa Nasionalisme keluarga besar semua bangkit dan kami semua sekarang berkarya bagi Bangsa Indonesia tercinta.

Rebutlah hati orang Papua dengan kasih yang tulus, maka ia kan memberikan hidupnya bagimu

Salam, Ronald Michael Manoach