Pada tahun 1889-1890 terjadi pandemic flu yang dikenal dengan Russian Flu dan saat itu diperkirakan sejuta orang meninggal sebagai korban. Hampir 30 tahun kemudian pada tahun 1918 terjadi pandemic flu yang dikenal dengan nama Spanish Flu, dan diperkirakan 20 – 100 juta orang meninggal. 100 tahun kemudian mucul pandemic Covid 19. Dalam setahun virus ini telah menular hampir 110 juta dan menyebabkan kematian hampir 2,4 juta orang. Berapa banyak akhirnya jumlah orang yang akan meninggal ? Dan kapan pandemi ini berakhir ? Tidak ada yang tahu secara persis. Namun banyak ramalan bahwa pandemi ini akan berlangsung sampai 5 tahun mendatang. Dan jumlah korban akan mencapai diatas 5 juta orang lebih. Virus ini melumpuhkan ekonomi dunia dan membuat tahun 2020 menjadi tahun hitam yang tak terlupakan.
Tahun 2020 berada dalam naungan shio Tikus dalam penanggalan lunar China. Memang ramalannya setahun yang lalu, tahun 2020 sangat menantang – penuh dengan mara bahaya, begitu kata seorang peramal kepada saya. Itu sebabnya tahun 2021 menjadi tahun untuk berharap – bahwa semuanya akan bertambah baik, berubah lebih positif. Pada tanggal 12 Pebruari 2021, penanggalan lunar China berubah porosnya dengan shio baru yaitu Kerbau Logam. Tanggal 12 itu kalau di jabarkan secara angka 1202 – 2021, banyak orang mengatakan pada saya bahwa secara spiritual ini angka yang sangat istimewa. Seperti cermin, dilihat dari depan dan belakang sama semua. Tapi mungkin orang sudah sangat jenuh dengan pandemi ini, sehingga apa-pun dijadikan pertanda. Kita mencari semangat optimisme dimana saja. Menurut saya ini upaya yang sah-sah saja.
Kerbau atau banteng ini menjadi simbol yang cukup banyak dan positif. Salah satunya adalah dongeng Aesop dari Yunani yang bercerita tentang dongeng kodok dan kerbau. Alkisah se-ekor kodok mengejek teman-nya se-ekor kodok lainnya bahwa ukuran tubuh dirinya sangat kecil dibandingkan dengan kerbau yang ada didekat mereka. Sang kodok marah dan tersinggung, ia lalu menggelembungkan dirinya dan mencoba agar ukuran tubuhnya bersaing dengan sang kerbau. Temannya tentu saja tertawa terbahak-bahak dan mengatakan usahanya itu sia-sia. Karena sang kerbau masih jauh lebih besar. Sang kodok tersinggung dan terus menerus menggelembungkan tubuhnya. Berusaha untuk mencapai sesuatu yang tak mungkin. Hingga akhirnya tubuhnya meledak ! Sebuah upaya yang yang sangat sia-sia.
Mentor saya, Mpu Peniti memberikan sebuah wejangan kearifan – bahwa setelah kita ditegur alam semesta than 2020, kita harus mengambil sikap yang lebih rendah hati. Jangan “ngejago” dan berusaha melakukan sesuatu diluar batas kita. Sebuah upaya meng-koreksi diri kita agar paham dimana batas-batas kemampuan kita. Menurut beliau kerbau bergerak jauh lebih perlahan dari pada tikus. Tapi dia hewan yang sangat kuat. Kata Mpu Peniti – tirulah ulah petani, yang sabar mengikuti kerbau di belakangnya ketika membajak sawah. Jadi tahun 2021 adalah saatnya kita banyak bersabar, membuat hidup kita lebih perlahan, lebih hati-hati dan belajar melakukan sesuatu yang sangat luar biasa justru dengan gerakan perlahan. Kita perlu hati-hati menghitung langkah.
Kerbau atau banteng dijadikan simbol pasar yang menguat oleh pasar Saham Wall Street dan sebagai kebalikan simbol pasar yang melemah adalah beruang.
Tradisi ini bermula jaman orang tergila-gila dengan penemuan emas di California, dimana sebagai tradisi untuk hiburan – konon sapi atau banteng sering diadu dalam sebuah arena bersama beruang, seperti tontonan jaman Gladiator. Tahun 2021, yang merupakan tahun kerbau logam – banyak investor berharap bursa pasar saham kembali menguat dengan sangat positif. Walaupun 2020 adalah tahun pandemi dan ekonomi dunia lesu, namun nilai perusahaan publik Amerika naik nilainya hampir 35%. Luar biasa sekali. 500 perusahaan top Amerika selama tahun 2020 nilai kapitalisasi pasarnya naik hampir 237%. Jadi pandemi ini memberikan semburan positif terhadap pasar saham. Demikian juga dengan Bitcoin yang naik nilainya 160% selama 2020. Edan bukan ???
Situasi ini terus terang menyemburkan harapan baru, bahwa fenomena ini akan berlanjut di tahun 2021. Minimal dengan ditemukan-nya berbagai vaksin Covid 19, banyak diantara kita yang berharap pandemi ini akan segera berakhir, dan kehidupan kita perlahan-lahan akan kembali pulih seperti biasa. Dan kalau kita simak berbagai ramalan tentang tahun 2021 yang dinaungi shio Kerbau, umumnya sangat positif – bercerita tentang kepastian, kegigihan, dan semangat maju kedepan. Jadi optimisme merupakan fokus tahun 2021.
Sebagai penutup artikel ini – saya kembali minta wejangan kearifan dari mentor saya Mpu Peniti. Dan saya dititipi tentang arti secara filosofis angka 21 dalam bahasa Jawa. Kata Mpu Peniti bilangan 21 hingga 29 mendapat sebutan dalam bahasa Jawa dengan pola yang berbeda setelah angka belasan. dalam bahasa Jawa juga dinamakan berbeda dengan pola umum yang ada setelah angka belasan atau welasan.
Kalau dalam bahasa Indonesia angka 21 – diucapkan dua puluh satu, dua puluh dua, dan seterusnya hingga dua puluh sembilan. Maka dalam bahasa Jawa agak unik dan istimewa. Angka 21 tidak disebut sebagai “rongpuluh siji’, 22 tidak disebut “rongpuluh loro”, dst, melainkan 21 disebut SELIKUR, 22 disebut ROLIKUR, dan seterusnya hingga 29 yang disebut SONGGOLIKUR.
Setelah 20, maka 21 menggunakan satuan “Likur” – an Likur adalah singkatan dari “Lingguh kursi” (duduk di kursi). Ini sarat dengan makna bahwa seorang manusia di usia 21-29 sepatutnyalah memiliki “Tempat duduk/kedudukan”, pekerjaan, profesi yang akan ditekuni dalam kehidupannya sehari-hari. Atau bermakna saatnya kita menentukan pilihan dalam hidup ini yang harus ditekuni dengan giat dan penuh semangat.
Kerbau atau banteng mempertahankan dirinya dengan cara menyeruduk kedepan dengan dua tanduknya. Kerbau atau banteng tidak pernah mundur.
Tahun 2021, adalah tahun untuk kita maju terus. Move On. Melupakan semua yang telah lewat. Tahun 2021 adalah tahun “Maju Terus Pantang Mundur”, dan buat sahabat, kerabat serta para sobat, saya doakan yang terbaik selalu. Semoga tahun 2021 menjadi tahun yang penuh makna, dan kita semua diberikan kesehatan, kelimpahan rejeki dan kebahagiaan.
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#DiRumahAja