“Orangnya pendiam, saya kaget juga ketika mendapatkan info bahwa DI ditangkap karena kasus teroris,” kata Kepala Desa Cangko, Kecamatan Tukdana, Fatkhurohman di Indramayu, Minggu.
Dia mengaku terduga teroris DI dikenal sebagai pemuda yang biasa saja dan bahkan warga juga tidak ada yang menyangka bahwa dia terlibat kasus tersebut.
Menurutnya, DI sebelum pergi ke Jakarta juga sempat ikut komunitas musik underground dan punk. Kemudian dia ikut pergi ke Jakarta untuk jualan sate keliling.
“Lebaran kemaren dia pulang setelah itu sampai ditangkap tak pernah berangkat lagi,” ujarnya.
Fathur mengatakan penggeledahan yang dilakukan oleh Densus 88 itu terjadi pada Sabtu (28/9) sekitar jam 11.00 WIB. Dan yang dibawa itu berinisial DI.
Dari informasi yang dihimpun (Feed) dari hasil penggeledahan, Polisi membawa beberapa barang dari rumah DI seperti belerang, botol plastik, bahan bakar, kaleng dan stereofoam atau busa.
DI juga diindikasikan merupakan pelaku teror yang sudah masuk jaringan teroris Bekasi. DI direkrut oleh kelompok teroris melalui jaringan media sosial yang dimanfaatkan kelompok itu untuk merekrut pelaku teror usia muda.
Saat ini pelaku DI telah diamankan Tim Densus 88 beserta barang buktinya, untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com