Polsek Denpasar Selatan tangkap tiga pelaku penipuan mata uang asing

“Entah dari mana dia dapatkan mata uang itu nanti kami akan koordinasi dengan BI apakah mata uang asing ini betul-betul masih sah atau tidak,

Denpasar ((Feed)) – Tiga pelaku penipuan mata uang asing, berupa mata uang Brazil, Korea Utara, dan negara lainnya Irawan Sukma (41), Armadi (42), dan Waholik (54) yang beraksi di Bali, dengan jumlah kerugian berkisar ratusan juta hingga miliaran rupiah telah ditangkap pihak Polsek Denpasar Selatan.

“Para pelaku ini sudah beroperasi beberapa tahun ini, malah tahun lalu dia sampai mencapai Rp500 juta, nah ini yang masih kami kejar. Kelompok ini jumlahnya 10, satu kelompok terdiri dari 4-5 orang begitu sukses langsung dibagi dan bubar dan bergabung dengan kelompok lain lagi untuk melakukan aksinya dan selalu seperti itu modusnya,” kata Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya, dalam konferensi pers di Denpasar, Jumat.

Nyoman Wirajaya mengatakan, para pelaku ini menipu dengan berbagai mata uang asing, seperti mata uang Singapura, Brazil, Turki, dan Korea Utara yang asalnya belum dapat diketahui. Karena itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia tentang keaslian dan keabsahan asal mata uang asing ini.

“Entah dari mana dia dapatkan mata uang itu nanti kami akan koordinasi dengan BI apakah mata uang asing ini betul-betul masih sah atau tidak, lalu akan kita tanyakan tentang keabsahan dari mata uang ini, atau ini hanya sekadar uang palsu untuk alat menipu,” ujarnya lagi.

Dalam kasus penipuan ini ada empat pelaku, tiga di antaranya Irawan Sukma, Armadi, dan Waholik telah ditangkap, dan satu pelaku lainnya, Laila Safitri masih dalam pencarian. Ketiga pelaku berasal dari daerah Bogor, Jawa Barat.

Baca juga  Aparat keamanan Temanggung siaga pengamanan pelantikan presiden

Dalam konferensi pers ini, Kompol Wirajaya mengungkapkan bahwa pelaku bernama Irawan ditangkap di salah satu gang di Jalan Tukad Banyusari. Sedangkan untuk dua tersangka Armadi dan Waholik ditangkap di Pelabuhan Gilimanuk Jembrana, dengan waktu yang sama yaitu pada Senin (16/9).

Dalam kasus penipuan yang melibatkan korban Ketut Sukerti (68) yang juga seorang pensiunan ini, diperoleh barang bukti berupa 126 lembar mata uang pecahan 1.000 Brazil, 17 lembar mata uang pecahan 1.000 Korea Utara, 10 lembar mata uang pecahan 1.000 Afganistan.

 
Lalu, uang tunai pecahan Rp100 ribu sejumlah Rp10,3 juta dan uang tunai pecahan Rp1.000 sejumlah Rp1,2 juta.
Keuntungannya selama beraksi di Bali, mencapai Rp1 miliar. Beberapa tempat yang pernah dijadikan sasaran, yaitu Sumatera,dan wilayah Jakarta.
 
Kasus penipuan ini bermula dari korban Ketut Sukerti berangkat menuju pasar di dekat simpang Sanglah Denpasar. Lalu korban bertemu dengan pelaku Irawan Sukma yang bertugas menjadi orang asing asal Singapura yang berpura-pura menanyakan jalan.
 
“Tiba – tiba pelaku Laila (DPO, Red) mendatangi korban dan menanyakan kepada korban ada apa, lalu korban menjawab bahwa pelaku Irawan mau mencari tempat penukaran uang dolar. Lalu Laila Safitri mengajak korban untuk membantu pelaku Irawan dan mencari ojek, nah ojek ini juga salah satu komplotan dari pelaku,” ujarnya lagi.
 
 
Dalam ojek mobil yang menjemput korban, di dalamnya ada pelaku Waholik dan pelaku Armadi yang datang dan mengantar korban bersama Irawan mencari tempat penukaran mata uang asing. Saat itu, pelaku Waholik berpura-pura mengenali pelaku Laila Safitri (DPO) yang merupakan nasabah bank tempat Waholik berpura-pura bekerja di bank itu.
 
​​​​​Kemudian korban diminta ikut di dalam mobil, korban diyakinkan oleh pelaku Irawan agar mau menukarkan uang dolar dengan rupiah dan akan mendapat imbalan beberapa persen dari penukaran. Lalu, Laila pura-pura ikut tertarik dengan penukaran dolar itu dan turun dari mobil ke dekat bank untuk pura-pura ambil uang yang sudah disiapkan. Laila kemudian masuk ke mobil dengan membawa satu amplop besar uang.
 
“Setelah itu, korban diarahkan mengambil buku tabungan dan diantar ke salah satu bank di Denpasar, hingga korban menarik uang sejumlah Rp100 juta. Uang itu lalu diberikan ke pelaku Irawan dan pelaku menyerahkan uang korban kepada Waholik dengan mengatakan akan menukar dolar tersebut dengan rupiah dan akan ditransfer ke rekening milik korban,” kata Kompol Wirajaya.
 
Kemudian, korban yang telah mengikuti arahan pelaku diantar ke rumah korban untuk melengkapi administrasi berupa kartu keluarga. Lalu, korban ditinggal setelah diminta turun dari mobil.
 

Baca juga  Polda Riau tetapkan luas lahan terkait Karhutla capai 1.526,8 hektare

Artikel ini dikutip dari Antaranews.com

Tinggalkan pesan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pariwara

Index Berita

Amateurcool.com is a website that has a collection of over three thousand free porn videos. This is a great website to find all types of porn videos from all over the world. These videos are all amateur in nature and range from simple blowjob videos to full sex videos. Guy gets a handjob and cums on pussy You can also expect to find a wide range of content too, from videos of girls in their underwear to videos of women with their tits out.
Livefun.pro will provide you with a wide selection of fresh porn videos, updated hourly. These videos are in a wide variety of languages and are of very high quality. Ideal Teen Jasmine Gomez Gets Pounded Pov 8 - Hot Amateur Teens In Ideal Asses And Breasts You can create your account for free and start enjoying our porn content.