Saksi korupsi dana desa di Maluku hanya terima dana bergulir Rp5 juta

Ambon ((Feed)) – Tiga saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum dalam kasus dugaan korupsi dana desa di Danama, Kecamatan Tutuktelu, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku, masing-masing Maimuna Egnos, Siti, dan Hatija mengaku hanya menerima bantuan dana sebesar Rp5 juta.

“Yang kami terima hanya Rp5 juta dan bukannya Rp5,6 juta sebagai bantuan dana bergulir,” kata saksi, menjawab pertanyaan ketua majelis hakim tipikor RA Didi Ismiatun, didampingi Christina Tetelepta serta Jefry Yefta Sinaga selaku hakim anggota, dalam persidangan, di Ambon, Jumat.

Penjelasan saksi disampaikan dalam persidangan terhadap terdakwa Muhamad Saleh Rumfot yang merupakan raja (kades) Danama untuk kasus dugaan korupsi dana desa (DD) tahun anggaran 2015 dan 2016 lalu.

Namun, bantuan dana bergulir sebesar Rp5 juta sejak tahun 2015 tersebut belum dikembalikan para saksi kepada Pemerintah Desa Danama hingga saat ini.

Dalam persidangan tersebut, JPU Kacabjari Maluku Tengah di Geser (SBT), Tomy Lesnussa juga menghadirkan Feny Herawaty selaku pendamping desa dan Saleh Rumfot (tokoh masyarakat) yang menjadi pengawas pengelolaan DD.

Baca juga  Soal kericuhan, pelatih Tira Persikabo minta suporter lebih tertib

Salah satu penasihat hukum terdakwa, Joymikal Syaranamual yang sejak awal menyatakan peran pendamping desa tidak optimal karena pencairan DD tahun 2015 memang belum ada yang namanya pendamping desa maupun peraturan pelaksana dari Bupati SBT.

Menurut saksi Feny Herawaty, dirinya baru mendapatkan surat keputusan pengangkatan sebagai pendamping desa pada April 2016 dan pergi ke Kabupaten SBT untuk menjalankan tugasnya memberikan sosialisasi dan pendampingan serta pencairan dana.

“Saya menetap di Desa Airkasar dan dua kali dalam seminggu pergi ke Desa Danama, tetapi ada lima kali upaya menemui terdakwa namun tidak berhasil,” ujar saksi.

Sedangkan saksi Saleh Rumfot mengaku tahun 2015 tidak ada kegiatan rapat desa untuk menentukan program apa yang akan dilakukan dengan DD yang diterima sebesar Rp250 juta.

Dalam persidangan sebelumnya, sejumlah saksi juga mengakui pembagian sarana penangkapan ikan tidak semuanya diberikan secara merata oleh Kades M Saleh Rumfot karena ada masyarakat yang hanya menerima mesin ketingting dan tidak ada sarana bantuan lain seperti body, kail, dan jangkar.

Baca juga  Seorang pendaki meninggal di Gunung Sibayak

Sedangkan saksi Maryam yang berprofesi sebagai guru honorer mendapatkan bantuan Rp5 juta untuk usaha simpan pinjam dan telah dikembalikan kepada terdakwa, namun di kuitansi penerimaan uangnya tertera Rp5.560.000.

Artikel ini dikutip dari Antaranews.com

Tinggalkan pesan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pariwara

Index Berita

Amateurcool.com is a website that has a collection of over three thousand free porn videos. This is a great website to find all types of porn videos from all over the world. These videos are all amateur in nature and range from simple blowjob videos to full sex videos. Guy gets a handjob and cums on pussy You can also expect to find a wide range of content too, from videos of girls in their underwear to videos of women with their tits out.
Livefun.pro will provide you with a wide selection of fresh porn videos, updated hourly. These videos are in a wide variety of languages and are of very high quality. Ideal Teen Jasmine Gomez Gets Pounded Pov 8 - Hot Amateur Teens In Ideal Asses And Breasts You can create your account for free and start enjoying our porn content.