Asisten supervisor salah satu toko emas di Jalan Blauran, Bachtiar, Jumat mengatakan saat ini harga emas kadar 70 persen mencapai Rp555.000/gram atau naik dibanding sebelumnya yang berada di sekitar Rp450.000/gram.
“Kenaikan ini terjadi secara perlahan-lahan sejak usainya pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia, dan hingga kini kadang naik namun juga turun, namun cenderung naik,” kata Bachtiar kepada wartawan di Surabaya.
Sedangkan untuk harga emas 24 karat, kata Bachtiar, harga saat ini mencapai lebih dari Rp750.000/gram, dari sebelumnya berada di kisaran Rp600.000/gram.
Akibat ketidakstabilan harga ini, kata dia, penjualan atau aktivitas jual beli di sekitar Jalan Blauran menurun sekitar 75 persen, atau tidak seperti bulan yang sama tahun 2018.
“Beberapa toko memang masih ada pembeli, namun kebanyakan sepi bahkan pernah satu hari tidak ada pembeli, hal ini karena tidak stabilnya harga emas di sini,” tuturnya.
Pedagang lain, Hoki Cahyono mengakui hal yang sama, aktivitas penjualan emas di beberapa toko emas di Jalan Blauran sepi, tidak seperti biasanya. Dia menduga karena tidak stabilnya harga emas saat ini.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebutkan bahwa harga emas di Jatim menjadi salah satu komoditas pendorong inflasi di wilayah itu yang pada Agustus 2019 tercatat mencapai 0,12 persen, yakni dari 135,57 poin menjadi 135,74 poin.
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono mengatakan, inflasi Jatim pada Agustus 2019 sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2018, yakni sebesar 0,11 persen.
“Pada Agustus, harga emas perhiasan masih mengalami kenaikan, hal ini mengikuti harga emas dunia. Sehingga menjadi komoditas utama pendorong inflasi,” kata Teguh.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com
