AGRARIA.TODAY – Banjir rob melanda Kabupaten Seram Bagian Barat sejak Selasa lalu (22/2). Sebelumnya peristiwa serupa menerjang wilayah Seram Bagian Timur pada waktu yang sama. Sebanyak 20 KK terdampak bencana yang berlangsung pada pagi hari, pukul 07.00 waktu setempat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat menginformasikan pada Kamis (24/2), genangan rob belum surut meskipun cuaca cerah berawan. Di samping itu, BPBD setempat mencatat daerah terdampak di Desa Lumapelu, Kecamatan Taniwel Timur. Saat banjir rob terjadi, tinggi muka air berkisar 50 – 60 cm. Sebanyak 20 unit rumah warga terendam genangan rob.

Merespons kejadian ini, personel BPBD telah berada di lokasi terdampak untuk melakukan kaji cepat. Koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan dilakukan untuk upaya penanganan lebih lanjut, seperti evakuasi atau pun penyiapan tempat evakuasi. Pantauan BPBD, sementara waktu belum ada yang melakukan pengungsian.

BPBD melaporkan unsur-unsur terkait lainnya, TNI, Polri dan relawan membantu dalam penanganan darurat sejak Selasa lalu.

Banjir rob ini dipicu oleh cuaca ekstrem dan kondisi pasang laut pada Selasa pagi (22/2). Menyikapi kondisi genangan yang masih berlangsung, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap siaga terhadap cuaca ekstrem, khususnya di puncak musim hujan. Berdasarkan prakiraan cuaca di wilayah Taniwel masih terpantau hujan dengan intentsitas ringan pada hari ini (25/2), sedangkan pada esok hari (26/2) masih berpeluang hujan dengan intenstias ringan hingga sedang.

Baca juga  Kemendagri dan Pemda Serentak Musnahkan e-KTP Rusak atau Invalid

Waspada Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat

Sementara itu, informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor terhadap adanya fenomena sirkulasi udara yang menjadi satu sistem bibit siklon 99S, yang terbentuk di sekitar Laut Timor sebelah utara Australia. Keadaan ini dapat berdampak tidak langsung terhadap cuaca dan gelombang di wilayah Indonesia.

Kondisi tersebut dapat berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang pada periode 24 jam ke depan, yang dapat berdampak di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku bagian barat daya.

Selain hujan sedang – lebat, masyarakat perlu mewaspadai potensi gelombang tinggi 1,25 – 2,5 meter di beberapa wilayah bagian timur Indonesia, salah satunya Laut Seram dan perairan selatan Pulau Buru dan Pulau Seram.

Baca juga  Menteri Basuki dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil Buka Pameran Pembangunan Infrastruktur di Gedung Sate

Pada potensi gelombang tinggi 2,5 – 4,0 meter dapat berpotensi di Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata dan Tanimbar, Laut Arafuru bagian tengah, serta gelombang tinggi 4 – 6 meter dengan kateogir very rough sea di Laut Timor dan Laut Arafuru bagian barat.

 

#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#BersatuLawanCovid19
#AyoPakaiMasker
#AyoSegeraVaksin