JAKARTA – Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, akan mengimplementasikan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) berbasis Qobilah. SPAB di Pasaman ini merupakan kabupaten pertama implementasi pertama di tahun 2020.

Sebelum menerapkan SPAB berbasis Qobilah atau sekolah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bimbingan teknis kepada para fasilitator SPAB. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasaman Ricky Riswandi mengatakan bahwa kegiatan ini sangat diperlukan oleh para peserta didik karena urusan kebencanaan adalah urusan bersama. Ricky juga menyampaikan bahwa pelatihan ini haruslah dapat diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing.

“Pelatihan ini harus dapat diimplementasikan pada satuan pendidikan masing-masing karena bencana adalah urusan bersama sehingga anak-anak dalam satuan pendidikan betul-betul dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dengan ancaman bencana yang ada di sekitar mereka melalui ajaran atau pendidikan yang tepat,” ujar Ricky.

Kabupaten Pasaman merupakan kabupaten pertama implementasi SPAB pada tahun 2020 oleh BNPB dari target pelaksanaan di 8 Kabupaten dan Kota. Dalam penyelenggaraannya, protokol kesehatan dititikberatkan sesuai kebijakan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Subbidang Direktorat Mitigasi Non Struktur BNPB Meilina Wulandari menyampaikan bahwa tindak lanjut yang diharapkan dari peserta adalah dapat mengimplementasikan pelaksanaan SPAB di Qabilah (sekolah) masing-masing secara mandiri dan berkelanjutan sehingga edukasi kebencanaan yang dapat disebarluaskan secara masif, efektif dan melibatkan banyak pihak akan tercapai.

Baca juga  Lembaga Eijkman Tidak Temukan Varian Baru Virus Covid-19

“Melalui kegiatan ini diharapkan bahwa edukasi kebencanaan dapat disebarluaskan dan dapat terus diajarkan kepada para siswa secara masif, efektif dan melibatkan banyak pihak agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi ancaman bencana di sekitar mereka,” tutur Meilina.

BNPB menyelenggarakan bimbingan teknis fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) berbasis Qobilah (sekolah) di Kabupaten Pasaman Tahun 2020 dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 26-28 Agustus 2020 dengan didahului pelatihan secara daring selama lima hari yang dihadiri oleh 30 peserta dari berbagai latar belakang antara lain guru, pelatih Hizbul Wathan atau gerakan kepanduan di Muhammadiyah, pengurus Hizbul Wathan Sumbar, BPBD Sumbar, BPBD Pasaman dan Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman. Narasumber dan pemateri kegiatan ini adalah fasilitator nasional SPAB, pelatih HW, dan MDMC.

Kegiatan ini menjadi salah satu strategi dalam menyebarluaskan edukasi kebencanaan dilakukan oleh BNPB dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai role model untuk penerapan Safe School secara masif dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 dengan membangun kemitraan.

Terakhir, Meilina mengungkapkan bahwa bimtek ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara BNPB, Muhamadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pusat, dan Kwarpus Hizbul Wathan, yang ditandatangani oleh Direktur Mitigasi Bencana, Ketua MDMC, dan Ketua Kwarpus HW pada tanggal 19 Juli 2020 yang lalu. Kerjasama ini bertujuan untuk memasifkan edukasi kebencanaan melalui kepanduan Hizbul Wathan diseluruh sekolah dibawah Muhammadiyah di Indonesia. Diharapkan MDMC dan Hizbul Wathan dapat mengadopsi program SPAB ini secara mandiri dan berkelanjutan.

Baca juga  Webinar MIPI: Membedah Sistem Pemilu yang Cocok dengan Otonomi Daerah

 

#SiapUntukSelamat
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#TidakMudik
#DiRumahAja