Dalam rangka meningkatkan kapabilitas pegawai, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bekerja sama dengan Nuffic Neso menyelenggarakan Tailor Made Training yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 s.d. 23 November 2018 di IHS Erasmus University Rotterdam dan Universitas Nijmegen, Belanda.

“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan Tailor Made Training yang dibiayai oleh Pemerintah Kerajaan Belanda melalui Program Beasiswa Study in Netherland (STUNED),” ujar Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Budi Situmorang pada acara pembekalan dan pelepasan pegawai Kementerian ATR/BPN untuk mengikuti Tailor Made Training of Spatial Development Control and Land Tenure, Jakarta, Senin (22/10).

Budi Situmorang mengatakan bahwa kegiatan Tailor Made Training adalah kesempatan yang sangat baik bagi para pegawai Kementerian ATR/BPN untuk bisa belajar dan menimba pengalaman dan pengetahuan di Belanda. Ia mengungkapkan bahwa saat ini tantangan yang kita hadapi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, melalui pendekatan pengendalian pemanfaatan ruang dan penguasaan tanah sangat besar seperti alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi pemukiman, kawasan lindung menjadi pertambangan, pembangunan pemukiman di bantaran sungai yang dapat berakibat banjir, masalah transportasi dan manajemen lalu lintas terutama dalam konektivitas dalam kawasan perkotaan, izin investasi yang terbengkalai yang menyebabkan tanah terlantar dan masih banyak lagi.

“Untuk itu para peserta saya harap benar-benar serius, ikuti semua pelajaran, pahami teori-teori baru yang belum pernah kita dapatkan, gali pengalaman negara maju dalam melakukan penegakan hukum dan berpartisipasi secara aktif sehingga dapat menggali konsep-konsep atau gagasan baru dalam penyelenggaraan pemanfaatan ruang yang berkualitas serta memperbaiki konsep yang mungkin sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini,” ungkap Budi Situmorang.

Pada akhir sambutannya Budi Situmorang mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar Kerajaan Belanda yang sudah memberikan kesempatan ini. “Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut ke bidang lainnya, terutama terkait pertanahan, perencanaan tata ruang di masa-masa mendatang,” ujarnya.

Baca juga  SIMASBRO, Era Digitalisasi Kantor Pertanahan Kota Tangerang Selatan

Sementara itu pada kesempatan yang sama Director of Nuffic Neso Indonesia, Mr Peter Van Tuijl mengatakan bahwa Kementerian ini melakukan pekerjaan yang sangat penting, bahwa administrasi penguasaan tanah dan perencanaan tata ruang yang tepat semakin penting untuk mengatur ekonomi kita dan memberikan informasi kepada pemerintah untuk membuat keputusan yang baik apa yang harus dilakukan dan bagaimana mendistribusikan tanah.

“Kami juga percaya dan belajar banyak dari satu sama lain, Belanda adalah negara yang sangat kecil dan banyak orang, sama halnya di beberapa daerah di Indonesia, yang memiliki banyak penduduk, di wilayah yang kecil, ada banyak persamaan dan perbedaan, kami percaya kita bisa belajar banyak dari satu sama lain, dengan mengondisikan pelatihan semacam ini,” ungkap Peter.

Peter mengatakan bahwa di Belanda juga memiliki lembaga yang juga terlibat dalam pengendalian perencanaan tata ruang, dan juga ada beberapa masalah, terkadang ada beberapa konflik tentang apa yang harus dilakukan di daerah tertentu.

“Sarana penyelesaian konflik itu penting karena tanah di Belanda sangat langka dan uniknya bahwa kita terkadang kita menyediakan lahan / fresh land baru untuk dibuat polder yaitu sebidang tanah yang rendah, dikelilingi oleh embankment / timbunan atau tanggul yang membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan, yang berarti tidak ada kontak dengan air dari daerah luar selain yang dialirkan melalui perangkat manual,” ujar Peter.

Baca juga  BBKSDA Sumut selamatkan tapir diikat warga

Peter menyambut baik kerja sama ini. Ia berharap kerja sama dapat terus dilanjutkan dengan mengadakan pelatihan semacam ini. “Nanti mungkin kami juga akan membawa tenaga ahli dari Belanda ke Indonesia dan juga kami memiliki peluang lewat pembelajaran online yang semakin meningkat karena seiring dengan pengembangan teknologi, kami dapat menyampaikan pengetahuan dengan cara yang berbeda dan baru,” pungkas Peter.