“Lahir 30 tahun lalu, kami mementingkan customer, solusi adalah bisnis yang akan kita bawa untuk customer. Tanpa solusi tidak akan memenuhi tantangan transformasi digital yang ada di dunia,” ujar Country Head of ViewSonic Indonesia, Eko Handoko Wijaya, di Jakarta, Kamis.
Eko mengatakan pasar monitor di Indonesia hanya bertumbuh 2,7 persen selama 2017 hingga 2018.
“Tapi, tahun lalu ViewSonic tumbuh 9,3 persen, artinya ViewSonic tumbuh tiga kali lipat dari pasar,” kata Eko.
Eko mengatakan Indonesia merupakan pasar yang besar. Sejak satu setengah tahun berada di Indonesia, perusahaan yang berkantor pusat di Amerika Serikat itu ingin membawa produk inovatif yang belum pernah ada di nusantara.
“Misi kita harus balanced growth, progress to solutions. Kita akan berusaha menjadi leader dari sisi inovasi, pengembangan market, dan pertumbuhan,” ujar Eko.
Semua monitor seri VP dan VG dirancang untuk penggunaan perusahaan atau pemerintah, serta pengguna dalam peran media pasca-produksi, layanan keuangan, pemrograman dan peran teknik.
Jajaran perangkat terbaru itu juga mendukung multitasking dan area kerja rapi, bebas dari kabel bertebaran dengan solusi single kabel USB-C.
VG2455, VG2755-2K merupakan monitor USB-C yang datang dalam dua ukuran yaitu 24 dan 27 inci dengan resolusi masing-masing FHD dan QHD, dan teknologi panel SuperClear IPS yang memberikan tampilan sudut lebar.
Seiring dengan USB 3.1 Typ C, opsi konektivitas tambahan termasuk HDMI, DisplayPort, VGA dan USB 3.0. Perangkat tersebut juga dibekali kemampuan pivot arah ganda, juga penyesuaian ketinggian dan kemiringan.
Sementara itu, VP2458 merupakan monitor Full HD 24 inci yang dirancang untuk profesional perusahaan dengan cakupan warna 100 persen sRGB dan akurasi Delta E<2.
VG2448 dibanderol Rp2,999 juta, VG2455 ditawarkan dengan harga Rp3,5 juta, sedangkan VP2458 dilego dengan harga Rp4juta, sementara VG2755-2K mulai tersedia November 2019.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com
