Kepala Bidang Peningkatan Prestasi PB ISSI Budi Saputra di Jakarta, Senin mengatakan dengan lolos ke kejuaraan dunia, langkah Crismonita untuk berlaga di Olimpiade Tokyo bakal lebih terbuka mengingat banyak kejuaraan yang akan diikuti.
“Semua seri Kejuaraan Dunia Track edisi 2019-2020 dia harus ikut. Beda dengan edisi sebelumnya yang hanya dua kali saja. Biar posisi dia untuk olimpiade tetap aman,” katanya.
Pebalap berusia 21 tahun ini dipastikan lolos Kejuaraan Dunia Track edisi 2019-2020 untuk dua nomor sekaligus, yaitu sprint dan keirin. Khusus tahun ini ada empat kejuaraan dunia track yang akan diikuti dan bakal dimulai di UCI World Cup 1 Minsk Belarusia, 1 – 3 November.
Lolosnya pebalap yang akrab dipanggil Crismon ini ke kejuaraan dunia setelah tampil apik pada level Asia, seperti saat turun di China Track International Race, Asia Track Cup India, China Track Cup I&II, Yangyang Track International dan South East GP Track Malaysia.
Khusus untuk mengejar poin Olimpiade 2020, selain turun di semua Kejuaraan Dunia Track edisi 2019-2020, Crismonita juga dijadwalkan turun di beberapa kejuaraan lagi yang sudah dijadwalkan oleh federasi balap sepeda Indonesia.
“Crismon juga akan turun di Asian Track Champ Korea Selatan pada 14 – 22 Oktober nanti,” kata pria asal Purwokerto itu.
Meski peluang untuk lolos ke Olimpiade 2020 cukup terbuka, Crismonita harus terus ikut balapan yang sudah terjadwal untuk mengantisipasi sodokan dari pebalap luar negeri yang juga mengejar tiket ke kejuaraan empat tahunan terbesar di dunia itu.
Crismonita saat ini berada di posisi 27 untuk nomor sprint 200 m dan 33 untuk nomor keirin. Pencapaian ini lebih bagus dibandingkan pebalap Malaysia, Fatehah Mustapa yang berada di posisi 34 untuk nomor keirin.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com