Indonesia yang luas dan memiliki penduduk lebih dari 250 juta, memerlukan strategi pembangunan bidang pertanian yang focus dan tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Kementerian Pertanian pada Era Jokowi-JK. Di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah fokus mewujudkan swawembada pangan komoditas padi, jagung, cabai, bawang merah, sapi, kedelai dan lainnya serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Prestasi Amran Sulaiman itu diapresiasi oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI, Viva Yoga Mauladi, saat memimpin rombongan kunjungan kerja di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah,30 Juli 2018 lalu..”Saya apresiasi hasil kerja Mentan, dia fokus dan tuntas menyelesaikan masalah,”ujar Viva.

Disinggung mengenai ketersediaan pasokan pangan di hari-hari besar keagamaan, Viva dari Fraksi Partai Amanat Nasional ini juga tidak memungkiri bahwa Amran bisa mengatasi hal itu.”Prestasi lainnya kementan di bawah Pak Amran selama dua tahun ini pada hari hari besar keagamaan pasokan cukup,dan harga stabil. Ini patut kita apresiasi,”imbuh Viva.

Anggota DPR RI lainnya Fadholi yang turut serta dalam kunjungan kerja itu mengakui, produksi pangan meningkat karena dibangun infrastruktur irigasi, lahan, alat alat pertanian. Namun,dia juga berharap ada pembenahan di beberapa sektor serta peningkatan perhatian dalam tata niaga pangan.”Misal pengadaan benih dan pupuk dibenahi,” kata Fadholi.

Fadholi bangga dari hasil kinerja Kementan saat ini, pada lokasi tanam cabai di Kabupaten Kendal ini sudah berjalan bagus, produksi cukup. Namun, dia berharap kinerjanya masih bisa ditingkatkan pasca panen, pengolahan dan tata niaganya, sehingga petani sejahtera dan konsumen menikmati harga wajar,” lanjutnya.

Baca juga  Presiden Jokowi Lantik 12 Wamen di Istana

Melihat ketersediaan lahan dan potensi alam Kabupaten Kendal, Fadholi mengatakan agar pertanian lebih maju untuk Kabupaten Kendal perlu pengembangan kopi dengan pendampingan pengolahan pasca panen.” Di samping aspek bibit dam budidayanya.  Buah buahan jambu biji juga potensial untuk dikembangkan hingga industri hilir dan pasarnya,” ucapnya.

Anggota Komisi IV DPR RI, Agung Widiantoro mengaku sangat mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian dalam meningkatkan produksi cabai. “Ini prestasi luar biasa dari Kementerian Pertanian. Selanjutnya perlu disinergikan antara produksi dengan tataniaga, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan BUMN terkait”, ujar Agung.

Hal senada diungkap oleh Endang Sukarti Handayani anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Golkar, yang menyebut pola pertanaman cabai di Kendal perlu dicontoh di daerah lain, terutama di daerah Luar Jawa supaya lebih berkembang. “Saya akui Kementerian Pertanian sudah bagus kerjanya. Jangan sampai kerja keras petani tidak diimbangi dengan harga yang layak”, ungkap Endang. “Disini pentingnya koordinasi antara Kementan dengan kementerian terkait lainnya”, tandasnya.

Keseimbangan pasokan bawang merah dan aneka cabai antara pulau menjadi perhatian khusus Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, program 2018 hingga dua tahun ke depan fokus membangun kawasan cabai, bawang merah, bawang putih di masing-masing pulau sehingga mampu mandiri memasok wilayah masing masing.

Pada kawasan eksisting saat ini sudah pada tahapan fokus pada hilirisasi, sedangkan kawasan di luar Jawa masih menangani aspek hulu dan onfarm.

Baca juga  Arahan Presiden Jokowi, Menteri Basuki Instruksikan Mobilisasi Alat Berat untuk Evakuasi Korban

Data Kementerian Pertanian menyebutkan produksi bawang merah nasioanal 2017 sebesar 1,47 juta ton surplus dari kebutuhan konsumsi 1,25 juta ton. Sedangkan produksi aneka cabai 2,4 juta ton surplus dibandingkan konsumsi 1,97 juta ton.

Luas panen bawang merah 2017 di Jawa Tengah 51.155 hektar dengan produksi 476.337 ton, sedangkan panen cabai 52.008 hektar dengan produksi 343.710 ton.Luas panen bawang merah 2017 di Kabupaten Kendal 3.444 ha dengan produksi 31.886 ton, sedangkan panen cabai 847 hektar dengan produksi 5.996 ton.

Indonesia sejak 2016 sudah metutup impor cabai segar dan bawang merah, malah 2017 sudah ekspor cabai  8.624 ton dan bawang merah 7.750 ton. Berdasarkan data dan informasi terlihat ekspor bawang merah 2018 akan naik sekitar dua kali lipat. (Didang)