“Saya tidak mengira. Selama ini, saya mengira kalau kerjaan saya tidak di-notice oleh negara. Karena memang, saya kerja sendiri, tidak menggembar-gemborkan, enggak bilang-bilang,” kata Adi dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta pada Selasa, tentang pencatunam namanya dalam daftar itu.
Adi mengatakan kedua orang tuanya juga turut bangga akan prestasinya itu.
“Apalagi saat saya lihat list-nya, banyak orang yang saya kagumi dan saya lihat waktu kecil seperti Cristine Hakim, Addie MS, dan lain-lain. Ikon-ikon yang saya tonton saat masih kecil,” kata dia tentang nama-nama seniman dan budayawan yang juga masuk dalam daftar penerima Apresiasi Pancasila 2019.
Adi Putra mulai mendapat perhatian publik saat karyanya yang berjudul “Adam” masuk dalam Cannes Short Film Corner 2012 ketika Adi berusia 22 tahun.
Nama Adi Putra makin moncer saat dia menjadi asisten penyanyai dan pencipta lagu Moby. Adi membantu Moby ketika menyutradarai video klip berjudul “A Case For Shame (with Cold Specks)” pada 2013.
Adi juga sempat menggelar pameran fotografi di Jepang, tepatnya di dua gedung milik Daibiru Corporation, yaitu Daibiru Honkan dan Nakanoshima Daibiru pada 2018.
Meski beberapa kali berkarya di luar negeri, Adi tetap mencintai identitasnya sebagai pemuda Indonesia.
“Saya lahir di sini. Bagaimana pun juga, Indonesia sudah bagian dari identitas saya. Saya tidak bisa, tidak cinta dengan identitas saya sendiri. Kalau saya tidak cinta dengan Indonesia, itu sama saja saya tidak cinta dengan identitas saya,” kata Adi tentang kebanggannya sebagai pemuda Indonesia.
Adi juga berharap dapat membuat sebuah film khas (feature) di Indonesia.
“Ke depannya, saya ingin membuat feature film di Indonesia. Semoga itu bisa mempermudah. Tapi saya belum bisa infokan dulu karena masih dalam taraf riset,” katanya.
Selain Adi Putra, sejumlah tokoh bidang seni budaya dan kreatif nasional masuk dalam daftar 74 Ikon Apresiasi Pancasila 2019 yang dianugerahkan BPIP di De Tjolomadoe, Solo, Jawa Tengah, pada Senin (19/8).
Tujuh puluh empat tokoh yang masuk dalam daftar itu berasal dari beragam latar belakang, mulai dari sains dan inovasi, olahraga, seni budaya, bidang kreatif, hingga wirausahawan sosial.
Sederet nama tokoh yang masuk dalam ikon Apresiasi Pancasila 2019 antara lain Iwan Fals, Erros ‘Sheila on 7’, Addie MS hingga Trie Utamie, Didi “Nini Thowok”, serta Slamet Rahardjo dan Butet Kertaradjasa.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com