Cilacap – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Hukum Dan HAM Yasonna Laoly melakukan groundbreaking pembangunan rumah susun (Rusun) dan rumah khusus (Rusus) yang diperuntukan bagi petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusa Kambangan di Pulau Nusa Kambangan Cilacap, Jumat (27/7).

“Rusun yang dibangun sebanyak dua tower, dimana satu tower untuk petugas Lapas bujangan dan satu lagi untuk yang sudah berkeluarga. Untuk pejabat strukturalnya kita bangun rumah khusus sebanyak 28 unit. Selain untuk petugas Lapas di Pulau Nusa Kambangan, Rusus juga dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian antara lain bagi para nelayan, pengungsi akibat bencana, TNI/Polri, dan penjaga perbatasan di pulau-pulau terluar,” Jelas Menteri Basuki.

Artikel Terkait: Tahun 2017 Kementerian PUPR Bangun 302 Rusus Nelayan di Maluku Utara

Rusun untuk petugas yang sudah berkeluarga setinggi 3 lantai dengan dengan ukuran kamar tipe 36 m2 sebanyak 42 unit atau mampu menampung 162 penghuni. Satu tower lainnya setinggi 4 lantai, memiliki ukuran kamar tipe 24, sebanyak 50 unit dengan kapasitas tampung 196 penghuni lajang.

Rusun telah dilengkapi meubelair dan prasarana dan sarana utilitas yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 28 miliar. Sedangkan Rusus dibangun sebanyak 28 unit dengan tipe 36 dan juga telah dilengkapi meubelair. Nilai kontraknya sebesar Rp 4,3 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Kelapa Setangkal Makmur.

Baca juga  YHK hibahkan tanah untuk pembangunan RS

Bacaan lainnya: Kementerian PUPR Bangun Rumah Layak Huni Bagi Nelayan di NTB

Menteri Kumham, Yasonna Laoly mengungkapkan bahwa saat ini  terdapat lebih dari 500an pegawai Lapas Nusa Kambangan. Tapi kurangnya fasilitas yang disediakan maka sebagian besar pegawai tinggal di Kota Cilacap.

“Saya sudah melihat apa yg dibangun di Bali (Rusun-red). Kualitasnya cukup bagus, seperti apartemen yang dibangun oleh swasta. Untuk itu kami berterimakasih kepada Menteri PUPR. Ini sangat membantu Kemenkumham” tambah Menteri Yasonna.

Baca juga: Kementerian PUPR Identifikasi Dampak Kerusakan Infrastruktur PUPR Pasca Gempa Bumi Lombok

Sebanyak 60 pekerja pembangunan rusun dan 34 pekerja pembangunan rusus (non Napi) telah disertifikasi sebagai tenaga kerja terampil kelas 3, dengan menggunakan pola uji langsung (on site). Proyek pembangunan Rusun dan Rusus ini juga menjadi tempat on job training bagi narapidana yang telah memiliki sertifikasi pekerja konstruksi untuk meningkatkan keahliannya.

Baca juga  PUPR EXPO 4.0 : Menteri Basuki Dorong Generasi Muda PUPR Aktif Kembangkan Teknologi Informasi

Turut mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin, Direktur Rumah Khusus, Chris Robert Marbun. Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Dewi Chomistriana, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Eddy Irwanto. [majalahagraria.today]