Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyiapkan prasarana pendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang digelar bulan Oktober 2021 mendatang. Tiga hal yang dipersiapkan yaitu arena pertandingan, akomodasi bagi atlet dan ofisial, serta penataan kawasan di sekitar arena pertandingan.
Pernyataan ini disampaikan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan pers secara virtual selepas rapat terbatas bersama Presiden, pada Selasa, 13 Juli 2021.
“Sesuai dengan tugas, saya menyiapkan beberapa venue untuk PON, beberapa cabang olahraga PON, kemudian prasarana pendukungnya terutama untuk akomodasi, dan yang ketiga penataan kawasan di sekitar venue tersebut. Venue ada sebagian dikerjakan oleh Pemprov Papua seperti Papua Bangkit, itu geloranya, itu yang utamanya sebagai tempat untuk pembukaan dan penutupan. Ini sudah selesai dikerjakan dan dibiayai oleh APBD Pemprov Papua,” ucap Menteri PUPR.
Dalam persiapan prasarana, Kementerian PUPR mengerjakan delapan arena pertandingan dengan lima diantaranya telah rampung 100 persen yaitu arena pertandingan akuatik dengan standar internasional, istora untuk beberapa cabang olahraga, lapangan kriket, lapangan hoki baik di dalam maupun luar ruangan, dan jalur olahraga bermotor di Merauke. Beberapa tempat lainnya masih dalam tahap pengerjaan dan diharapkan selesai pada akhir Juli.
“Beberapa venue yang sedang dalam pelaksanaan dan diharapkan selesai pada akhir Juli karena progresnya rata-rata sudah 95 persen yaitu arena sepatu roda, panahan, dan venue dayung di Teluk Youtefa. Ini sudah mencapai 95,85 persen dan akan selesai pada akhir Juli ini. Sehingga pasti sudah selesai semuanya venue yang ditugaskan kepada Kementerian PUPR untuk dapat dimanfaatkan pada PON Oktober nanti,” lanjutnya.
Akomodasi selama pelaksanaan PON Tahun 2021 juga menjadi perhatian pemerintah. Berkaitan dengan hal ini, Menteri PUPR telah membangun 15 tower dengan kapasitas 2.500 tempat tidur sebagai tambahan pendukung akomodasi bagi atlet dan ofisial. Arahan dari Presiden, pembangunan fasilitas harus mempertimbangkan aspek kebermanfaatan sehingga dapat digunakan setelah PON XX usai.
“Untuk itulah nanti rusun-rusun ini kami sudah bangun dengan mempertimbangkan pemanfaatan paska PON. Rusun ini kami bangun satu untuk kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah nanti. Sehingga itu nanti dikelola oleh Pemkab atau Pemkot,” tambahnya.
Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun rusun di kawasan gereja dan universitas yang nantinya diharapkan rusun ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Pembangunan rusun juga dilakukan di kawasan markas BRIMOB, Koya Koso dan tanah Polda, Sentani.
“Kemudian kita juga membangun rusun di kawasan markas BRIMOB di Koya Koso dan juga rumah susun di tanah Polda di Sentani. Ini harapannya semua nanti setelah PON bisa dimanfaatkan. Kemudian juga rumah susun untuk ASN, baik ASN di kabupaten sendiri seperti Kabupaten Merauke maupun ASN PU yang kami mempunyai balai-balai yaitu ASN di Jayapura dan ASN di Merauke,” imbuhnya.
Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan di Kawasan Olahraga Kampung Harapan dan Doyo Baru. Selain untuk persiapan PON XX, langkah ini diambil sebagai upaya perbaikan yang dapat berdampak pada pengembangan wilayah di Jayapura dan empat klaster lainnya.
“Kami melakukan penataan kawasan di Kawasan Olahraga Kampung Harapan. Ini juga sudah selesai. Tidak hanya melalui landscaping, tetapi juga pengendalian banjirnya. Seperti pengalaman hujan tahun 2019, ini terjadi banjir masuk pada kawasan venue dan ini sudah kita bangun drainasenya. Kemudian penataan kawasan olahraga di Doyo Baru. Ini juga untuk memperbaiki kawasan sekalian sehingga pelaksanaan PON ini mempunyai dampak pada pengembangan wilayah di Jayapura dan empat klaster lainnya,” ujar Basuki Hadimuljono.