Presiden Joko Widodo telah menugaskan secara khusus tujuh orang untuk membantunya selama proses pembentukan kabinet baru. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2019.
“Dalam beberapa hari ini kan Presiden sedang menyusun kabinet. Dalam penyusunan kabinet itu Presiden menunjuk beberapa orang dalam membantu tugasnya sehari-hari, yaitu Pak Pratikno, Pak Pramono Anung, Bu Retno Marsudi, Bapak Moeldoko, Pak Ari Dwipayana, Pak Sukardi Rinakit, dan Pak Alexander Lay,” kata Bey kepada awak media.
Ketujuh orang tersebut, lanjut Bey, diberikan tugas khusus untuk membantu Presiden Jokowi selama belum ada kabinet terbentuk. Menurutnya, tidak ada kriteria atau penamaan khusus untuk ketujuh orang tersebut.
“Tidak, tidak. Hanya membantu Presiden. Jadi Presiden berhak memberikan tugas kepada mereka bertujuh itu, termasuk Bu Retno yang saat ini sedang bertugas mendampingi Bapak Wapres ke Jepang,” imbuhnya.
Di saat yang sama, Bey juga memperkenalkan Fadjroel Rachman sebagai Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, sekaligus sebagai Juru Bicara Presiden. Penunjukkan Fadjroel berdasarkan surat keputusan Presiden per tanggal 21 Oktober 2019.
“Akhirnya 21 Oktober 2019, saya tahu juga penugasan khusus yang diberikan oleh Presiden kemarin dengan berdasarkan surat keputusan Presiden yang ditandatangani langsung oleh Pak Jokowi, yaitu sebagai Staf Khusus Presiden di bidang Komunikasi dengan pembidangan sebagai Juru Bicara Presiden,” ungkap Fadjroel.
Seperti diketahui, Fadjroel Rachman merupakan salah satu figur yang turut dipanggil untuk bertemu Presiden Jokowi di Istana, kemarin. Kepada awak media sebagai mitra kerjanya, Fadjroel menyatakan siap untuk bekerja melayani rakyat.
“Karena pemerintahan Pak Jokowi ini kan ingin melayani rakyat, dan saya sebagai juru bicara juga dimintakan untuk melayani juga. Mudah-mudahan anda bisa menghubungi saya setiap saat, mudah-mudahan saya bisa membantu,” tandasnya.