Menjelang berlangsungnya upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan bagi bangsa Indonesia di usianya yang ke-74 tahun. Ia menegaskan bahwa kesatuan dan keutuhan negara adalah hal yang teramat penting.

“Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah segala-galanya. Jangan sampai dikorbankan yang namanya keutuhan NKRI karena pemilihan bupati, wali kota, gubernur, dan presiden. Keutuhan NKRI harus ditempatkan di tempat yang paling penting,” ujarnya yang kali ini tampak mengenakan busana adat Bali.

Di usianya tersebut, Indonesia akan menghadapi tantangan yang semakin berat dalam menghadapi persaingan. Dengan tantangan itu, pembangunan sumber daya manusia (SDM) akan menjadi faktor penting sebagai langkah awal bagi kemajuan Indonesia. Sebab, tanpa dukungan SDM yang unggul, sulit rasanya bagi Indonesia untuk menciptakan lompatan kemajuan.

Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa fokus pemerintahannya dalam periode mendatang ialah pembangunan manusia. Tema peringatan HUT ke-74 Republik Indonesia, “SDM Unggul Indonesia Maju”, kali ini pun berangkat dari hal tersebut.

“Dalam periode yang kedua ini, lima tahun ke depan, kita akan fokus, kita akan konsentrasi, kepada pembangunan manusia,” ucap Presiden dalam kesempatan yang sama.

Baca juga  Presiden Jokowi Tanam Pohon Bersama Masyarakat di Desa Simangulampe

Ia mengatakan, pembangunan SDM tersebut akan mencakup program-program yang memastikan bahwa pembangunan SDM dimulai sejak awal dilahirkan hingga beranjak dewasa. Hal tersebut salah satunya dengan memastikan pemberian nutrisi dan gizi yang mencukupi untuk tumbuh kembang anak.

“Tetapi yang paling penting, sejak awal memang harus dibangun yang namanya karakter. Oleh sebab itu, budi pekerti menjadi sesuatu yang sangat penting,” imbuhnya.

Sementara pada tahap selanjutnya, SDM Indonesia juga harus dibekali dengan kemampuan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri masa kini dan masa mendatang.

“Ini mulai harus kita tata secara baik. Kalau sudah di perguruan tinggi, sudah saya sampaikan, target kita adalah mereka bisa berkompetisi di regional maupun global,” tandasnya.