Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang berkaitan dengan Gerakan Nasional (GerNas) Bangga Buatan Indonesia (BBI), pada Jumat, (23/10/2020).

Dalam rapat tingkat menteri yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan itu, Abdul Halim Iskandar atau yang karib disapa Gus Menteri melaporkan kegiatan yang sudah dilakukan Kemendes PDTT yang berbarengan dengan peringatan hari batik nasional.

Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan Kemendes PDTT bersamaan dengan peringatan hari batik nasional itu ada positifnya ada negatifnya.

Ia mengatakan, hal positifnya adalah semua kementerian/lembaga baik dari pusat, daerah dan desa-desa melakukan hal yang sama seperti yang sudah dilakukan Kemendes PDTT dalam peringatan hari batik nasional.

“Negatifnya, akhirnya apa yang dilakukan Kemendes PDTT tidak begitu kelihatan, kecuali dua hal,” ungkap Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Baca juga  Kemendes PDTT Bakal Reformasi Manajemen Data Desa

“Pertama, yang terkait dengan kampanye batik melalui branding mobil dinas. Nah ini cukup menarik perhatian di jalan-jalan. Kemudian yang kedua, Kemendes PDTT memecahkan rekor muri dunia Indonesia, yaitu layang-layang batik bersama secara virtual,” sambungnya.

Untuk terus menyukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia, lanjut Gus Menteri, Kemendes PDTT akan terus melaksanakan berbagai kegiatan sampai bulan Desember nanti.

“Yaitu pelatihan membatik yang rencananya akan dilaksanakan minggu kedua bulan Desember di 9 lokasi balai latihan Kemendes PDTT. Kemudian pameran batik virtual direncanakan dilaksanakan pada minggu pertama bulan Desember,” jelasnya.

Untuk seterunya, Gus Menteri menambahkan, pihaknya akan melakukan inventarisasi terhadap desa-desa yang memiliki produk batik secara khas.

Karena pada suatu saat nanti Kemendes PDTT akan merekomendasikan ke kabupaten/kota se-Indonesia agar seragam sekolah berbasis batik lokal dan diproduksi secara lokal.

“Tidak dengan model pabrikan, tetapi model cap, sehingga bisa digarap di daerah. Sehingga jenisnya batik lokal daerah, digarap oleh warga masyarakat lokal dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat di lokal juga untuk seragam sekolah dan seragam-seragam di daerah itu.” Pungkas politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Baca juga  Presiden Jokowi Instruksikan Mendes PDTT Kawal Padat Karya Tunai Dana Desa

#SiapUntukSelamat
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#TidakMudik
#DiRumahAja