AGRARIA.TODAY – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengecek kondisi irigasi di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) yang diusulkan untuk diperbaiki. Lokasi irigasi tersebut berada di Kelurahan Mangkang Wetan dan Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jateng.

Bima mengatakan, berdasarkan informasi, irigasi di lokasi tersebut tidak berfungsi optimal akibat adanya pembangunan infrastruktur penanganan banjir. Sejak tiga tahun terakhir, tidak ada panen di lahan tersebut. “Karena itu, nanti saya minta tolong dicek, dipastikan usulan [perbaikan irigasi] ini masuk di tahun depan,” ujarnya kepada awak media di sela peninjauannya, Selasa (31/12/2024).

Dia mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melakukan verifikasi terhadap dua juta hektare lahan yang nantinya akan diperbaiki maupun dibangun irigasinya pada tahun depan. Mestinya, irigasi di Kelurahan Mangkang Wetan dan Kelurahan Mangunharjo tersebut masuk dalam verifikasi tersebut.

“Supaya kemudian nanti bisa dilakukan pembangunan berupa check dam (bendungan kecil), sehingga banjirnya bisa kita kendalikan, tapi airnya juga bisa kita salurkan ke saluran sekunder dan tersier,” ujarnya.

Dirinya berharap, adanya irigasi yang berkualitas membuat panen di daerah itu dapat berlangsung selama tiga kali dalam setahun. Selain itu, diharapkan dalam satu hektare lahan nantinya mampu menghasilkan enam ton padi. Dengan demikian, nantinya hasil panen tersebut tidak hanya mencukupi kebutuhan masyarakat setempat, tapi juga diserap oleh Bulog.

Baca juga  Irjen Kemendagri Imbau Penjabat Kepala Daerah Miliki Sistem Belanja Daerah yang Berkualitas

“Jadi titik [irigasi] ini saya kira penting untuk penguatan swasembada pangan dari Jawa Tengah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bima menambahkan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan telah menyediakan anggaran sekitar Rp22 triliun yang difokuskan untuk memperbaiki sistem irigasi di seluruh Indonesia.

“Total estimasi hampir tiga juta [hektare lahan] kebutuhannya yang untuk dibangun, tapi setelah diverifikasi yang bisa fokus untuk peningkatan kapasitas produksi padi, gabah, itu ya sekitar dua juta [hektare lahan], ya mudah-mudahan termasuk [irigasi di lokasi] ini, nanti dicek lagi,” pungkasnya.