AGRARIA.TODAY – Motivator Ary Ginanjar Agustian optimistis Indonesia mampu mewujudkan mimpi menuju Indonesia Emas pada 2045. Mimpi ini akan tercapai asal salah satunya seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan core values BerAKHLAK. BerAKHLAK merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Hal itu disampaikan Ginanjar saat menjadi narasumber pada Podcast Bikin Bangga Indonesia yang digelar Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Selasa (15/3/2022).

“BerAKHLAK bukan hanya menjadi aturan yang tertulis dalam perundang-undangan, bukan juga sebagai tuntutan dari atasan. Tapi justru dari hati nurani yang paling dalam, sehingga bisa menjadi kebijaksanaan dalam kehidupan,” ujar Ginanjar.

Dia menegaskan, BerAKHLAK tak sekadar jargon, melainkan nilai yang harus diamalkan dan ditujukan untuk bangsa. Menurutnya, ASN harus bisa mendobrak stigma negatif. Ketika ASN terbiasa memberikan pelayanan yang baik dan sesuai prosedur, praktik korupsi akan terhindar. Apalagi, menjadi seorang ASN merupakan sebuah pilihan untuk mengabdikan separuh hidupnya kepada negara.

Bagi Ginanjar, core values ASN merupakan akal moral untuk membangun negara Indonesia lebih maju, sekaligus sebagai kompas dan jangkar para ASN. Kompas yang dimaksud, yakni berorientasi pelayanan, kemudian jangkarnya adalah AKHLAK.

Baca juga  Tingkatkan Efektivitas, Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Barang Milik Negara Melalui Aplikasi SI-BMN

Dengan ditetapkannya core values BerAKHLAK justru akan menguatkan budaya kerja ASN yang profesional dalam melayani masyarakat. Orientasi pelayanan yang berkualitas dan profesional harus dimaknai dengan baik oleh setiap ASN. Dengan demikian, ASN BerAKHLAK dapat menjadi role model demi selarasnya visi dan misi kebangsaan.

“Jadi Indonesia akan mencapai tujuannya (Indonesia Emas) kalau semua ASN jelas kompasnya jelas jangkarnya. Jangan seperti saya dulu masuk ASN tidak punya kompas dan jangkar. Kalau ditanya kenapa jadi ASN, karena saya bisa dapat uang pensiun, dan itu ternyata keliru,” ucapnya.

Di lain sisi, core values juga perlu ditanamkan kepada seluruh rakyat dari hulu hingga hilir agar mimpi Indonesia itu dapat terwujud. Namun dirinya tak memungkiri, banyaknya tantangan yang harus dihadapi salah satunya mengenai mental block. Hal itu mengenai sebuah kondisi ketika otak terhalang dalam mengakses kreativitas, motivasi, maupun produktivitas.

“Seandainya core values ASN BerAKHLAK disambut seluruh Indonesia, saya optimis Indonesia emas 2045 akan menjadi kenyataan. Kalau belum bisa BerAKHLAK cukup satu saja akuntabel, Indonesia bisa sejajar dengan 5 negara besar dunia,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPSDM Kemendagri Sugeng Hariyono mengapresiasi dan mendukung langkah menuju Indonesia Emas pada 2045 tersebut melalui core values ASN BerAKHLAK.

Baca juga  Ikhtiar Kemendagri Berdayakan Warga Kelola Lahan Kritis di Bantul

“Saya berharap ke depan ASN utamanya milenial bisa menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap Sugeng.

Pada hari yang sama, BPSDM Kemendagri juga me-launching fasilitas Pojok Untuk Sedekah dan Kejujuran (PUSAKA). Launching PUSAKA merupakan upaya membangun kebersamaan ASN di lingkungan BPSDM Kemendagri. Terobosan ini juga sebagai langkah menginternalisasi nilai integritas ASN.

Selain Sugeng dan Ginanjar, launching tersebut juga dihadiri oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Teguh Setyabudi yang notabene merupakan Kepala BPSDM sebelum Sugeng.