Jakarta (majalahagraria.today) – Presiden Jokowi dan jajaran KIM sangat serius mengantisipasi lonjakan pasien infeksi covid 19 di berbagai daerah di Indonesia.

Masyarakat tak perlu cemas dan khawatir atas fasilitas perawatan korban infeksi covid 19. Pemerintah berusaha keras untuk mengerahkan seluruh daya dan prasarana untuk mengantisipasi lonjakan pasien infeksi Covid-19, ujar Mendagri Tito meresponse pertanyaan masyarakat atas kesiapan pemerintah.

Juga Presiden Jokowi menginstruksikan seluruh elemen Pemerintah, TNI dan Polri untuk siap siaga mengantisipasi lonjakan pasien.

Khusus untuk Kemendagri, Presiden Jokowi meminta Mendagri untuk menyiapkan gedung dan prasarana Pusat Diklat Kemendagri yang tersesbar di daerah untuk menampung pasien covid 19 di daerah bila dibutuhkan.

Kita siap laksanakan perintah Presiden untuk persiapkan gedung pusat pendidikan dan latihan Kemendagri di berbagai daerah untuk tempat perawatan korban infeksi Covid-19 bila diperlukan, tegas Tito.

Baca juga  Gelar Rakortek Perangkat GWPP, Kemendagri: Gubernur Berperan Penting Jaga Hubungan Pemerintah Pusat dengan Daerah

Saya sudah bahas instruksi ini di rapat internal, lanjut mantan Kapolri ini.

“ Kita memiliki gedung diklat yang bis difungsikan untuk perawatan. Rata-rata jumlahn room di propinsi besar bisa hingga 200 kamar, yg menengah sekitar 125 room dan daerah yang kecil mencapai 50 kamar. Semuanya bisa dialihfungsikan sementara menjadi tempat rawat inap bila diperlukan. Sebaran gedung diklat dengan fasilitas demikian sudah ada di seluruh Indonesia. Kecuali di 3 propinsi saja” lanjut Tito.

Hasil pengecekan saya ke Kepala BPSDM yang membawahi sarana Diklat Kemendagri, total kamar tersedia seluruh Indonesia yang bisa difungsikan untuk tanggap darurat pasien covid 19 berjumlah 1500 kamar, ungkap Tito sembari mengungkapkan bahwa instansinya saat ini sedang gencar untuk mengerahkan sumberdaya Pemda mengantisipasi situasi covid19.

Namunpun demikian Tito menegaskan bahwa setiap daerah memiliki keunikannya sendiri. Laju penyebaran virus tidak merata di seluruh daerah. Namun dampak ekonomi dan politik terasa secara nasional akibat pandemi ini telah mendunia, tutup Mendagri Tito