Bantul (majalahagraria.today) – Menteri Dalam Negeri Prof. H. M. Tito Karnavian meyakini pada peran dan jasa Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan telah tercatat dengan baik di hati masyarakat.

“Apalagi bila pekerjaan menyelamatkan jiwa dan harta benda dari ancaman bahaya kebakaran maupun kondisi lain yang membahayakan dikerjakan dengan hati yang tulus akan berbuah kebaikan di akhirat nanti,” kata Mendagri saat menjadi Inspektur Upacara peringatan HUT Damkar dan Penyelamatan ke-101 digelar di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY, Minggu (1/3/2020).

Dari sudut budaya kerja, lanjut Mendagri, Damkar telah menjadi contoh yang baik bagi seluruh ASN dalam lingkup pemerintah daerah karena petugas Damkar bekerja dengan keras membentuk jiwa yang militan. Mereka bekerja dengan mempertaruhkan keselamatan pribadi, membekali diri dalam keterampilan dan keahlian dalam melaksanakan tugas dan berusaha menyelesaikan tugas secara tuntas.

“Militansi menjadi sangat penting satu orang yang militan bisa mengalahkan 100 orang yang tidak militan. Militansi rekan Damkar saya minta ditingkatkan satu level di bawah rekan TNI dan Polri,” ucapnya.

Di kalangan petugas Damkar terdapat kalimat sederhana namun maknanya sangat luar biasa: “Pantang Pulang Sebelum Padam”.

Baca juga  2,3 Juta Keping Blanko KTP-el Sudah Terdistribusi ke Disdukcapil Daerah

Menurut Mendagri, menjadi pemadam kebakaran bukanlah cita-cita tetapi panggilan jiwa. Ini mengandung arti nilai-nilai keikhlasan, kesabaran dan pengabdian patut diberikan apresiasi dan penghargaan tertinggi dari pemangku kepentingan dan patut terus dipertahankan.

Petugas Damkar memperoleh keterampilan dan keahlian yang diperoleh dari berbagai pelatihan berbasis kualifikasi dan kompetensi.

“Profesinalisme aparat Damkar ditempa dengan baik melalui dua hal, yaitu: dalam pelatihan dan saat pelaksanaan tugas. Oleh karena itu dalam petugas Damkar dikenal istilah dan juga mungkin mirip di beberapa instansi lain: Tiada pemadam kebakaran yang hebat, yang ada pemadam kebakaran yang terlatih.
Oleh karena itu, jadikanlah moto: Tiada Hari Tanpa Latihan,” kata Mendagri berpesan.