AGRARIA.TODAY – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni menyampaikan Kuliah Umum dengan tema “Sinergi Gerakan Intelektual Muda Berkeadaban untuk Indonesia Berkemajuan” pada kegiatan Masa Ta’aruf (MATAF) bagi Mahasiswa Baru Tahun 2022 di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Selasa (27/09/2022). Pada kesempatan ini, ia memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru khususnya perempuan untuk menjadi pemimpin yang memiliki intelektual serta beradab baik.
“Seluruh mahasiswa di sini merupakan orang terpilih yang dapat mengemban pendidikan sehingga sudah sepatutnya harus bersyukur, karena jika secara teologis islam pun dipercaya atau diyakini bahwa kualitas keimanan seseorang dapat terlihat dari ilmu yang dimilikinya. Maka dari itu, di sinilah pentingnya memiliki intelektual serta adab bagi para generasi saat ini yang nantinya akan menjadi seorang pemimpin,” ungkap Raja Juli Antoni dalam sambutannya.
Selain itu, Raja Juli Antoni mengatakan jika di beberapa negara masih banyak yang mengharamkan perempuan pergi sekolah dan bekerja, serta tidak mengizinkan wanita berkendara baik motor maupun mobil. Menurutnya, jangan sampai kebebasan yang dimiliki saat ini dilihat biasa saja, tetapi ini merupakan hasil dari perjuangan para pejuang Indonesia yang telah terdahulu.
“Aisyiyah ini sebagai organisasi perempuan pertama di bawah naungan Muhammadiyah, maka dalam rangka menghargai hasil dari perjuangan para pejuang terdahulu, untuk itu pada kesempatan belajar dan berdiskusi bersama para generasi muda ini diharapkan dapat menaikkan derajat keimanan serta status sosial seluruh mahasiswa dalam menuntut ilmu ke depannya,” ujar Raja Juli Antoni.
Kemudian, dalam kesempatan ini Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN juga memotivasi seluruh generasi muda khususnya Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta untuk menerapkan beberapa hal yang dapat ditanamkan sebagai kunci sukses dalam mencapai nilai akademik maupun karier nantinya. Beberapa hal tersebut antara lain buku, cinta, dan pesta. Ia menyebutkan, buku adalah jendela dunia, maka dengan membaca buku akan memperluas wawasan.
Namun, ia menyayangkan fakta bahwa kemampuan literasi Indonesia masih sangat rendah. Hal tersebut berpengaruh pada daya kritis masyarakat yang juga rendah. Maka, ia menegaskan hal tersebut tidak boleh berlarut terjadi pada mahasiswa masa kini, karena generasi kini harus lebih kritis.
“Cinta terhadap negara, lingkungan masyarakat, serta lingkungan organisasi juga tidak kalah pentingnya untuk dapat menjadi seorang pemimpin. Dan yang terakhir, yaitu jangan lupa untuk bahagia melalui pesta. Bukan pesta untuk foya-foya tetapi harus ada kebahagian yang dibangun bersama-sama bersama lingkungan masyarakat maupun organisasi, jadi jangan hanya bekerja saja,” tutur Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN. (TA/JR)
#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia