AGRARIA.TODAY – Besarnya manfaat dari Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) membuat banyak pihak di luar Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ikut serta menyukseskannya. Terkhusus di daerah Jawa Timur, pemerintah daerah dan pelaku usaha turut andil menyukseskan PTSL melalui pola Trijuang.

“Dalam rangka semangat bersinergi antara Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur, melalui pola Trijuang yang kami canangkan sejak 25 September 2020, telah membawa pengaruh positif terhadap pola koordinasi dan kolaborasi dalam upaya mendukung pelaksanaan Program Strategis Nasional PTSL dan untuk mewujudkan peta Jawa Timur Lengkap,” ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Jawa Timur, Jonahar dalam sambutannya pada acara Penyerahan Sertipikat Aset Pemerintah Daerah (Pemda) di Ketapang Indah Hotel, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Minggu (29/05/2022).

Dukungan melalui pola Trijuang hampir merata diberikan, dari seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur termasuk salah satunya Kabupaten Sidoarjo, dengan bantuan berupa usulan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp19.537.366.232. “Bupati dan Wakil Bupati punya cita-cita bagaimana kita menyukseskan PTSL yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Karena Sidoarjo itu wilayahnya luas. Bupati dan Wakil Bupati memberikan support bagaimana PTSL yang 150.000 (bidang) ini bisa selesai,” ucap Wakil Bupati Sidoarjo, Subandi.

Baca juga  Sambangi Banyuwangi, Kementerian ATR/BPN bersama Anggota Komisi II DPR RI Sosialisasikan Program Strategis Nasional

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sangat merasakan manfaat dari PTSL karena sertipikat tanah bisa menyelesaikan berbagai persoalan yang selama ini ada di wilayah paling timur dari Provinsi Jawa Timur tersebut. “Manfaat program PTSL untuk pemda, yaitu menyelamatkan aset pemda, yang kedua menyelesaikan permasalahan objek tanah. Kalau persoalan objek tanah sudah selesai, maka persoalan legalitas juga selesai,” tutur Wakil Bupati Sidoarjo.

Di sektor pelaku usaha, PT Petrokimia Gresik turut memberikan dana corporate social responsibility (CSR) sejumlah Rp300.000.000. Faisal Alfarokhi selaku Vice President CSR PT Petrokimia Gresik menuturkan bahwa secara tidak langsung, PTSL turut melancarkan kegiatan operasional dari perusahaan tersebut. “Percepatan (PTSL) ini saya pikir bisa menyamankan dan membantu masyarakat di sekitar perusahaan, sehingga meminimalisasi gejolak-gejolak yang terjadi di sekitar perusahaan,” jelasnya.

Adapun bantuan lain yang diterima Kanwil BPN Jawa Timur antara lain dana APBD sebesar Rp3.500.000.000 dari Kabupaten Kediri; dana APBD sebesar Rp3.000.000.000 dari Kabupaten Gresik; usulan APBD sebesar Rp2.177.060.000 dari Kabupaten Ngawi; bantuan alat senilai Rp223.750.000 dari Kabupaten Jember; dana CSR sebesar Rp500.000.000 dari PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera; serta dana CSR senilai Rp150.000.000 dari PT Prima Group. (JM/RS/LS)

Baca juga  Sambung Rasa Reforma Agraria Summit 2024, 1 Dekade Reforma Agraria di Indonesia

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia