AGRARIA.TODAY – Istilah kesetaraan gender mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan sejak 1964, pemimpin Republik Indonesia (RI) saat itu, Presiden Soekarno telah mengeluarkan Keputusan Presiden RI Nomor 108 Tahun 1964 sebagai salah satu bukti pengakuannya terhadap ketangguhan perempuan. Keputusan tersebut didorong atas perjuangan sosok perempuan Indonesia bernama Raden Ajeng (R.A.) Kartini.

Berkat jasa R.A. Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan, ia ditetapkan menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Hari lahirnya, yaitu tanggal 21 April pun ditetapkan sebagai Hari Besar Nasional yang disebut Hari Kartini. Hasil perjuangannya untuk persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan dapat terus dirasakan hingga saat ini. Termasuk bagi perempuan-perempuan yang berada di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Bila dilihat pada Kementerian ATR/BPN baik pusat maupun daerah, di setiap level jabatan telah terdapat pegawai perempuan. Tidak sedikit perempuan di kementerian ini yang menjabat sebagai pimpinan, mulai dari Eselon III, Eselon II, hingga Eselon I. Selain itu, juga sudah ada perempuan yang ditugaskan untuk memimpin Kantor Wilayah (Kanwil) BPN dan Kantor Pertanahan (Kantah) di berbagai daerah.

“Secara keseluruhan, terdapat 6.353 PNS (Pegawai Negeri Sipil, red) perempuan di Kementerian ATR/BPN. Dari data ter-update per 18 April 2022, untuk pejabat perempuan Eselon III itu ada 129 orang, Eselon II ada 12 orang, dan satu (1) pejabat perempuan Eselon I, yaitu Direktur Jenderal Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan, Ibu Embun Sari. Perempuan-perempuan ini turut berkontribusi memberikan warna bagi ATR/BPN. Mulai dari pejabat di Kantah, Kanwil BPN, hingga di kantor pusat Kementerian ATR/BPN,” ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati pada Peringatan Hari Kartini di Kantor Pusat Kementerian ATR/BPN, Kamis (21/04/2022).

Menurut Yulia Jaya Nirmawati, kesempatan atau peluang yang bisa didapatkan para perempuan masa kini semakin terbuka dalam berbagai bidang. Seperti dalam hal kepemilikan tanah dan peningkatan perekonomian. “Sertipikat tanah itu bisa diperoleh siapa saja, tidak dilihat laki-laki/perempuan. Kalau perempuan memang memiliki bidang tanah, ya sertipikat itu tentu atas nama mereka. Bisa mereka pergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan sesuai kebutuhannya,” terangnya.

Baca juga  Tiba di Palangka Raya, Menteri AHY akan Membuka Borneo Forum Ke-7

Kepala Biro Humas Kementerian ATR/BPN menggunakan momen Hari Kartini untuk membangkitkan semangat juang perempuan di masa modern ini. Ia mengajak perempuan-perempuan, khususnya di lingkungan Kementerian ATR/BPN untuk terus berjuang mewujudkan mimpinya, baik dalam karier maupun kehidupannya.

Bagi para perempuan yang telah menjadi orang tua, peran yang harus dijalani pun bertambah, yaitu membesarkan dan mendidik anak-anaknya. “Orang tua, terutama para ibu memegang peranan penting bagi kehidupan anaknya. Seperti kata R.A. Kartini, bahwa dalam tangan anaklah terletak masa depan dan dalam tangan ibulah tergenggam anak yang merupakan masa depan itu,” pungkas Yulia Jaya Nirmawati.

Meskipun Hari Kartini di tahun 2022 berlangsung pada bulan Ramadan, hal tersebut tidak menghalangi Kementerian ATR/BPN untuk memperingatinya. Seluruh pegawai perempuan diwajibkan untuk menggunakan kain dan mengikuti webinar Hari Kartini “Perempuan & Kekuatannya yang Tersembunyi” yang diadakan secara daring dan luring di Aula Prona lantai 7, Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta. Adapun narasumber pada webinar tersebut ialah Duta Besar Republik Indonesia untuk Ekuador (2016-2020), Diennaryati Tjokrosuprihatono. (FT)

Baca juga  Kementerian ATR/BPN Adakan Baksos dan Bazar, Masyarakat Ikut Rasakan Semangat HANTARU 2023

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia