AGRARIA.TODAY – Pemerintah saat ini tengah melakukan percepatan dalam pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional di Tanah Kuning yang berada di Provinsi Kalimantan Utara. Hal ini ditujukan agar keran investasi dapat mengalir deras, khususnya di wilayah Kalimantan Utara, yang nanti diharapkan adanya pertumbuhan ekonomi dan terbukanya lapangan pekerjaan. Pada kesempatan kali ini, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil, bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meninjau groundbreaking lokasi kawasan industri di Tanah Kuning, Kalimantan Utara.
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan dalam kunjungan kali ini untuk melihat kesiapan groundbreaking di kawasan industri Tanah Kuning. “Kami ke sini untuk melihat persiapan rencana groundbreaking Tanah Kuning. Jadi, perencaanannya sudah beberapa waktu lalu, nanti ada 9 perusahaan dari mancanegara yang akan investasi di sana dan kita berharap bisa berjalan dengan baik,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Persiapan Groundbreaking KIPI di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Kalimantan Utara, Kamis (02/12/2021).
Lebih lanjut, Luhut Binsar Pandjaitan menekankan agar semua pemangku kepentingan terkait untuk mendukung proyek yang ini karena groundbreaking akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Desember mendatang. “Saya harapkan agar semua saling mendukung dan menyiapkan ini karena akan mengubah Kalimantan Utara. Semua kerja bersama karena akan banyak proyek, salah satunya proyek aluminium dan kalau sesuai rencana, nanti Presiden yang akan melakukan groundbreaking ini,” kata Menko Marves.
Dalam kesempatan ini, Menteri ATR/Kepala BPN mengatakan akan mendukung pembangunan kawasan industri ini karena dapat membuka investasi dan siap membantu dalam melakukan pembebasan lahan. “Saya siap mendukung apa saja yang dapat kita dukung sehingga dapat menciptakan ruang investasi yang luar biasa di sini,” ujar Sofyan A. Djalil.
Sofyan A. Djalil menuturkan bahwa investasi yang akan masuk di kawasan Tanah Kuning begitu luar biasa. Maka dari itu, perlu didukung penuh dan dibantu dalam pembangunannya. Dalam pembangunan pun harus disertai juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sehingga nanti kualitas SDM dapat menguasai industri di sini.
“Sampai hari ini proyeknya belum groundbreaking, tapi yang sudah komitmen sekitar 130 miliar dollar. Jika dirupiahkan bisa 1.800 triliun, yang artinya sudah antre padahal proyeknya belum ada. Jadi, betapa potensinya daerah ini. Lalu tentang SDM, biasa disebut kurva pembelajaran. Oleh sebab itu, masyarakat perlu disiapkan dan ini harus diperbaiki bersama,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Kalimatan Utara, Zainal Arifin Paliwang, mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan Forkopimda setempat sangat mendukung dibangunnya kawasan industri dan pelabuhan internasional di Kalimantan Utara. “Hal-hal percepatan dan seluruhnya, kami semua sangat mendukung pelaksanaan pembangunan sehingga masyarakat Kaltara bisa menikmati dan berpartisipasi di kegiatan ini,” katanya.
Setelah melakukan rapat, Menteri ATR/Kepala BPN bersama Menko Marves dan Gubernur Kaltara, meninjau persiapan kawasan industri di Tanah Kuning, salah satunya di kawasan Hak Guna Usaha (HGU) 34 yang berada di Desa Mangkupadi Kabupaten Bulungan. Sebagai informasi, luas kawasan industri yang ada di Tanah Kuning ini seluas 10.100 Hektare dan ditetapkan sebagai Program Strategis Nasional (PSN).
Turut hadir, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto; Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Utara, Noorhayati Andris; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Timur, Asnaedi; Bupati Kabupaten Bulungan Syarwani, serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. (JR/RK)
#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia