AGRARIA.TODAY – Pembangunan infrastruktur, seperti halnya jalan tol dan bandara, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan konektivitas serta memperbaiki disparitas pembangunan. Salah satunya yang dilakukan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pembangunan bandara dan jalan tol diharapkan menjadi pintu gerbang perekonomian, penunjang kegiatan pariwisata dan perdagangan, serta simpul dalam jaringan transportasi, khususnya di Jawa Timur bagian Selatan.

“Saya pikir, pembangunan proyek ini akan punya dampak yang besar di selatan Jawa Timur, mulai dari Trenggalek, Pacitan, sampai Banyuwangi. Akan banyak pengaruh, jadi tidak perlu lewat Surabaya lagi,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya pada Kunjungan Kerja dalam rangka meninjau proyek pembangunan Bandar Udara Baru Kediri di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Selasa (30/11/2021).

Bandar Udara Baru Kediri merupakan proyek yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Oleh sebab itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi meminta kepada para pemangku kepentingan untuk terus menjaga soliditas dan semangat agar dapat diselesaikan pada tahun 2023. “Kalau sudah bicara PSN, siapapun tidak boleh menghalangi karena ini untuk kepentingan orang banyak. Saya pikir itu penting karena akan menciptakan lapangan kerja, perputaran ekonomi sehingga pemerintah sangat mendukung,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.

Menteri ATR/Kepala BPN yang turut hadir dalam tinjauan kali ini mengatakan bahwa tugasnya ialah bagaimana membantu dalam rangka pembebasan lahan. Untuk itu, ia meminta kepada jajaran Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur dan Kantor Pertanahan Kabupaten Kediri agar lebih proaktif sehingga bantuan yang telah didapat dari berbagai pihak, diharapkan dapat menjadi trouble shooter jika ditemukan masalah baru. “Oleh sebab itu, saudara Kakanwil dan Kepala Kantor, mari kita siapkan diri kita untuk menyelesaikan pengadaan tanah ini secepat mungkin,” tutur Sofyan A. Djalil.

Pembangunan Bandar Udara Baru Kediri merupakan proyek bandara pertama yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Oleh karena itu, Menteri ATR/Kepala BPN mengapresiasi PT Gudang Garam Tbk. yang telah berinvestasi demi pembangunan di selatan Jawa Timur. “Saya pikir apa yang dilakukan Gudang Garam ini luar biasa. Ini bagian selatan Jawa Timur, masih banyak sekali kelemahan infrastruktur. Berikutnya ini ialah bagian dari payback, membayar kembali kepada daerah di mana Gudang Garam telah dibesarkan oleh daerah ini,” ucap Sofyan A. Djalil.

Baca juga  Menteri ATR/Kepala BPN mendapat kunjungan Ikatan Notaris Indonesia

Direktur PT Gudang Garam Tbk., Istata Taswin Siddharta, menjelaskan progres pekerjaan bandara baru Kediri saat ini sudah mencapai 80% dari pekerjaan sisi udara. Sementara itu, pekerjaan darat juga sudah mulai dikerjakan dengan target penyelesaian akhir 2022. Ia melanjutkan, sebagai instrumen penting pendukung operasional bandara Kediri, juga akan dibangun akses sepanjang 7,2 km sebagai bagian dari Jalan Tol Kediri-Tulungagung yang memiliki panjang 37 km dengan total panjang sekitar 43 km. “Diharapkan akses pendukung bisa selesai bersamaan dengan operasionalnya bandara Kediri,” imbuh Istata Taswin Siddharta.

Turut hadir, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto; Staf Khusus Menko Marves, Lambock Nahattand; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur, Jonahar; Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar; Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo; Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa; Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Kediri, Andreas Rochyadi; jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat; dan beberapa perwakilan dari kementerian/lembaga terkait. (LS/RE)

Baca juga  Akui Keberadaan Masyarakat di Kawasan Perairan, Kementerian ATR/BPN Gelar Studi Komparasi Kehidupan Suku Bajo di Asia Tenggara

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia