Yogyakarta – Percepatan pelaksanaan Pawonsari sebagai model pengembangan Jawa Bagian Selatan terus dilakukan, salah satunya dengan mengupayakan Pawonsari agar masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN). Selain Reforma Agraria yang akan menjadi wadah dalam pelaksanaan pembangunan di Pawonsari, tata ruang juga diharapkan dapat menjadi panglima pembangunan di kawasan Pawonsari.

“Dalam melaksanakan program Reforma Agraria perlu diperhatikan betul pengerjaannya dari hulu hingga ke hilir. Artinya bagaimana menata sumber agraria melalui pengaturan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah supaya lebih berkeadilan dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Andi Tenrisau, Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN saat memberikan pengarahan pada kegiatan Evaluasi dan Monitoring Kegiatan Penataan Aset dan Akses Reforma Agraria DIY, di Kanwil BPN Provinsi DIY, Jumat (11/06/2021).

Andi Tenrisau juga mengatakan konsep ke depan, pelaksanaan Reforma Agraria harus juga melihat distribusi manfaat. “Artinya tanpa harus dibagi asetnya kita bisa distribusikan manfaatnya,” ungkapnya Andi Tenrisau.

Hadir di kesempatan yang sama, Suhendro, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan pemutakhiran dari pelaksanaan Pawonsari, “Perkembangan terakhir mengenai Pawonsari ini kita sudah berkomitmen bersama akan mewujudkan Pawonsari masuk dalam PSN, karena akan dijadikan sebagai klaster untuk mencoba pembangunan di era sekarang,” ujarnya.

Suhendro menambahkan jajarannya sudah menyiapkan proposal dari masing-masing wilayah Pawonsari yang isinya mencakup potensi sumber daya alam, sumber daya ekonomi dan sumber daya sosial. Ke depan, jajarannya beserta dengan bupati dan gubernur juga akan mencari tahu mengenai potensi pertanahan di kawasan Pawonsari.

Baca juga  Rencana Tata Ruang Menjadi Pegangan dalam Pembangunan di Daerah

“Dari konsep ini nanti kita akan membentuk tim perumus dan pengembangan Pawonsari. Tim ini nanti akan koordinasi dengan pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Tim ini masih digodog sama Pak Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Surya Tjandra,” tegas Suhendro.

Setelah itu, Suhendro mengatakan akan dibuat satu peta jalan (roadmap) tentang rencana PSN Pawonsari, harapannya juga sudah mulai langsung disusun tata ruangnya, agar nanti dapat dilaporkan ke pemerintah pusat apakah bisa masuk ke dalam PSN atau tidak.

“Kami mohon dukungan dari pemerintah pusat untuk membangun Pawonsari ini yang akan menjadi pilot project di wilayah Jawa Selatan. Payung yang saya pergunakan itu tidak main-main, yaitu Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA). Reforma Agraria akan saya jadikan wadah untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat,” ungkap Suhendro.

Baca juga  Menteri Nusron Siapkan 50 Hektare Tanah untuk Relokasi Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki NTT

Kegiatan ini dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Kelembagaan Reforma Agraria, Hermawan; Direktur Landreform, Sudaryanto; Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat, Andry Novijandri; Direktur Penatagunaan Tanah, Sukiptiyah; Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Senthot Sudirman; serta jajaran Kantor Wilayah BPN Provinsi DIY. (NA/AF)

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia