Jakarta – Penyediaan peta dasar skala besar, pengukuran dan pemetaan bidang tanah terus dilaksanakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Ditjen SPPR).

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (SPPR), Dony Erwan menyampaikan capaian kinerja tahun 2020 dan target capaian tahun 2021 subsektor Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan dan Ruang, Rabu (27/01/2021). Dony Erwan memaparkan capaian kinerja yang dimulai dari capaian Sesditjen, Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Dasar, Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Kadastral dan Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik.

Dalam rangka mendukung program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Sesditjen di tahun 2020 telah melakukan pengadaan alat ukur dan alat pengolah data. “Sesditjen telah melakukan pengadaan alat di Kantah dan Kanwil, ini untuk mendukung transformasi digital pada tahun 2021 kita akan mengadakan pengadaan alat juga berupa server,” jelasnya.

Sesditjen SPPR telah melakukan pengadaan alat ukur dan alat pengolah data di daerah dan telah terdistribusi ke seluruh satker baik di Kantor Wilayah maupun Kantor Pertanahan di Indonesia dengan rincian printer A3 sejumlah 1.260 unit, scanner A3 956 unit, scanner A4 613 unit, scanner buku 2.084 unit, ploter A0 36 unit, scanner A0 36 unit, laptop 1.160 unit, tablet 387 unit, station 80 unit, komputer workstation 535 unit, komputer PC 40 unit, finger reder 2.032 unit dan GNSS RTK 7.815 unit.

Lebih lanjut Dony Erwan menjelaskan bahwa pada tahun 2021, untuk mendukung pelayanan digital yang akan semakin besar pihaknya akan menganggarkan pengadaan barang berupa komputer workstation. “Target kita pada tahun 2021 ini akan diadakan pengadaan komputer workstation sebanyak 523 unit yang akan didistribusikan ke seluruh satker baik Kantah maupun Kanwil di seluruh indonesia,” tambahnya.

Baca juga  Resmikan Pembaruan Loket, Wamen ATR/Waka BPN: Fasilitas Tentu Hal yang Esensial dalam Layanan

Dalam mendukung program strategis pemerintah untuk peningkatan ketahanan pangan dalam rangka antisipasi musim kemarau dan pandemi Covid-19, Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik juga fokus pada program Food Estate dan IKN. ” Food Estate ini merupakan program prioritas dan termasuk program pemulihan ekonomi nasional juga yang bertujuan untuk memetakan kepemilikan, penguasaan dan pemanfaatan,” ungkapnya.

Dony Erwan juga menyatakan program Food Estate dan IKN tidak lepas dari kerja sama antar sektor. “Pada tahun 2020 sebanyak 166.218 hektare yang telah dilakukan di beberapa provinsi seperti Kalimantan Tengah dan Sumatra Utara, untuk menyukseskan program ini perlu koordinasi antar sektor baik untuk sarana, prasarana, SDM, perlu kerja sama seperti dengan PUPR, Departemen Pertanian, Pemda dan pihak terkait lainnya,” tambahnya.

Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Kadastral sendiri ada kegiatan kota lengkap. Pada tahun 2020 ada yang mengajukan untuk menjadi kota lengkap dan pilot project 3D. “Mungkin ke depan tahun 2021 Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Kadastral akan ke arah ruang, orang-orang akan banyak tinggal di kota, jadi ke depan bukan lagi penataan tanah namun lebih ke arah ruang yang akan menjadi fokus,” ujar Dony Erwan.

Baca juga  Masuki Masa Purnatugas sebagai Perwira Tinggi TNI AU, Hadi Tjahjanto: Babak Baru dalam Pengabdian Diri kepada Bangsa dan Negara

Menutup wawancara Sesditjen SPPR, Dony Erwan menjelaskan Direktorat Pengukuran dan Pemetaan Dasar telah melakukan pendaftaran Surveyor Kadastral Berlisensi. “Kita memiliki yang namanya Surveyor Kadastral Berlisensi, pada tahun 2020 kita melakukan penerimaan, pelatihan dan ujian semua melalui online, itu adalah suatu pencapaian tersendiri dan kemudian kita ada pembinaan kompetensi,” tutupnya. (RE/LS/RH)

 

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya
#MajuDanModern
#MenujuPelayananKelasDunia