Jakarta – Proses perencanaan tata ruang yang matang merupakan upaya untuk menciptakan kondisi tata ruang wilayah yang lebih baik di masa mendatang. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan tata ruang perlu mempertimbangkan hal-hal yang dibutuhkan di masa mendatang. Generasi muda sejatinya memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam akselerasi perencanaan tata ruang di Indonesia. Kaum muda ini merupakan aktor dan kekuatan dalam perencanaan untuk mewujudkan Indonesia maju.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Sofyan A. Djalil, dalam acara yang dilaksanakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan tema ” Outlook Perencanaan Indonesia 2045″ melalui video conference, Sabtu (05/12/2020).

“Perencanaan mempunyai peran sangat penting dalam pelaksanaan tata ruang maka dibutuhkan spirit para generasi muda untuk dapat memajukan bangsa Indonesia, salah satunya melalui perencanaan tata ruang,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa semua perencanaan tata ruang nantinya akan melibatkan partisipasi publik. “Saya menantang dan mengundang seluruh sekolah perencanaan untuk pelajarnya dapat turun ke lapangan, berani bekerja sama dengan pemerintah sehingga dapat menghasilkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang bagus,” ungkapnya.

“ITB ini menjadi pionir dalam studi tata wilayah dan tata kota dengan mendirikan studi planologi pertama di Indonesia. Maka diharapkan lulusan ITB bisa menjadikan Bandung dan seluruh kota di Indonesia sebagai kota yang menyenangkan untuk ditinggali karena tata ruang yang bagus,” ungkapnya.

Baca juga  Cari Solusi Problematika Penguasaan Lahan, Kementerian ATR/BPN Adakan Webinar GTRA Summit 2023 Seri ke-7

Sofyan A. Djalil meyakini bahwa perencanaan tata ruang akan berlangsung secara efektif dan efisien, jika didahului dengan perencanaan tata ruang yang valid dan berkualitas. Sebaliknya, rencana tata ruang yang tidak dipersiapkan dengan mantap akan membuka peluang terjadinya penyimpangan fungsi ruang secara efektif dan efisien. Pada akhirnya hal ini akan menyulitkan tercapainya tertib ruang sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana tata ruang.

Ketua Alumni Planologi ITB yang juga menjabat sebagai President of FIABCI Asia Pasific, Soelaeman Soemawinata, mengatakan bahwa perencanaan atau planologi sangat penting karena semakin berkembangnya penduduk di seluruh Indonesia. “Dengan melihat kondisi saat ini dan ruang yang semakin terbatas, maka dibutuhkan perencanaan tata ruang untuk dapat menciptakan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik,” ujarnya. (TA/RK)

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya