Jakarta – Dalam menghadapi tantangan yang semakin berat khususnya pada bidang pelayanan publik, tentu diperlukan strategi yang baik. Dalam hal ini, seorang pejabat pengawas yang menjadi ujung tombak dalam pelayanan harus membuat inovasi agar dalam pelayanan publik dapat memangkas birokrasi yang dirasa terlalu rumit dan panjang.

“Selama mengikuti pelatihan, tentunya para peserta telah mempelajari bagaimana ide dan strategi dalam meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga masyarakat bisa merasakan dampak terhadap pelayanan yang diberikan. Maka dari itu, pelatihan ini merupakan suatu kesempatan yang baik untuk dapat mempelajari dan selanjutnya bisa dilaksanakan dalam hal meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” ujar Staf Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Reformasi Birokrasi, Gunawan Muhammad saat menutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan III dan IV secara virtual, Jumat (06/10/2020).

Lebih lanjut, Staf Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Reformasi Birokrasi mengatakan bahwa inovasi adalah suatu hal yang baru atau pembaharuan, maka peserta dapat membuat hal baru dalam rangka meningkatkan pelayanan, sehingga dapat membawa dampak yang sangat besar terhadap organisasi dalam hal pelayanan, meskipun kondisi saat ini sangat berbeda dengan kondisi sebelum-sebelumnya. “Bangsa Indonesia saat ini tengah berjuang melawan Covid-19, banyak sekali sektor-sektor usaha yang terdampak dengan kondisi saat ini. Kementerian ATR/BPN sebagai lembaga yang salah satunya mengemban tugas dalam bidang tata ruang dan pertanahan harus bisa menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” kata Gunawan Muhammad.

Baca juga  BPN Kota Depok Bikin Gebrakan Lagi, Gulirkan Skema Penyelesaian Konflik Melalui GTRA

“Dengan kondisi saat ini sebagai penyelenggaran negara harus bisa memberikan sesuatu yang sangat besar manfaatnya untuk masyarakat, para peserta yang telah membuat aksi perubahan harus dipastikan bahwa perubahan itu benar-benar dilaksanakan dan dapat dirasakan manfaatnya,” tambahnya.

Staf Ahli Menteri ATR/Kepala BPN Bidang Reformasi Birokrasi mengimbau para peserta agar perubahan-perubahan yang telah dicanangkan harus dikembangkan menjadi sesuatu yang bisa menjadi tolok ukur keberhasilan. Sehingga apa yang sudah dilakukan bisa menjadi suatu kebanggaan untuk organisasi dan bisa menjadi contoh untuk yang lain. “Dengan ini saya berharap sekali kepada Bapak/Ibu peserta pelatihan kepemimpinan pengawas teruskan berkarya dan tunjukkan bahwa seorang pejabat pengawas bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini, sehingga ada dampak yang dirasakan oleh masyarakat bahwa pelayanan saat ini sangat mudah dilaksanakan,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi PPSDM Kementerian ATR/BPN yang sekaligus sebagai Ketua Pelaksana kegiatan PKP Angkatan III dan IV melaporkan bahwa pelatihan diselenggarakan dengan metode distance learning dan dilaksanakan mulai tanggal 6 Juli sampai dengan 6 November 2020. “Peserta PKP Angkatan III dengan jumlah awal 40 (empat puluh) orang, 1 (satu) orang meninggal dunia atas nama M. Yuni Paturnawan, S.ST. (Provinsi Jambi) dengan jumlah menjadi 39 (tiga puluh sembilan) orang dan peserta PKP Angkatan IV berjumlah 40 (empat puluh) orang. Seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan antusias dalam menerima materi yang diberikan oleh pengajar dan narasumber,” ucap Bambang Gunawan.

Baca juga  10.077 Patok Tanah Dipasang di Serambi Makkah

Dalam laporannya, ia juga menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran tidak hanya mengulas teori saja, tetapi juga pembahasan masalah dan studi lapang. “Interaksi secara distance learning tidak hanya berlangsung satu arah dari narasumber, tetapi juga bersifat dialogis dalam bentuk tanya jawab ataupun diskusi dan pemberian tugas-tugas. Sebagai pengayaan materi, para peserta juga melakukan studi lapang ke berbagai instansi, yang mana pada saat studi lapang peserta bisa mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan strategi peningkatan kualitas kinerja,” kata Bambang Gunawan. (LS/RE)

#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya