Makassar – Pembangunan jalur kereta api Makassar-Parepare merupakan pembangunan untuk kepentingan umum yang juga masuk ke dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini membutuhkan proses pengadaan tanah yang dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan, demokratis dan adil.
Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan pada Rabu (13/10/2020), Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Surya Tjandra berkesempatan untuk meninjau tempat pengadaan tanah untuk jalur kereta api Makassar-Parepare, sekaligus mencoba langsung naik kereta api dari Stasiun Tanete Rilau menuju ke arah perbatasan Kabupaten Barru-Pangkep.
“Hari ini kita meninjau, menghormati capaian luar biasa bagi cita-cita Kabupaten Barru. Ini merupakan capaian besar untuk bangsa Indonesia karena pertama kali kita membangun dari nol jalur kereta dan keretanya sekalian seluruh infrastrukturnya yang dibutuhkan dan ini kolaborasi banyak pihak,” ujar Wamen ATR/Waka BPN.
Lebih lanjut Wamen ATR/Waka BPN menjelaskan bahwa proses pengadaan tanah untuk jalur kereta ini sudah 70%. “Ini merupakan kepentingan masyarakat. Kendalanya sejauh ini tidak ada tetapi memang ada sebagian masyarakat yang meminta ganti rugi. Kita akan lakukan negosiasi secara rapi dan keputusan yang adil seperti apa,” tambah Surya Tjandra.
Wamen ATR/Waka BPN mengungkapkan juga bahwa daerah di sekitar rel kereta ini bisa dijadikan untuk proses Reforma Agraria dalam hal pemberdayaan masyarakat. “Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Selatan juga sudah bekerja keras dengan segenap jajaran Kepala Kantor Pertanahan memastikan agar proses pembebasan lahan itu adil, masyarakat dilibatkan untuk berdiskusi juga bagaimana pemberdayaan masyarakat sekitarnya nanti supaya mereka menjadi pengawal sosialnya yang harus membantu menjaga wilayah di sekitar rel ini agar bermanfaat,” tambahnya.
Kepala Balai Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Jumardi menyampaikan rencananya pada April 2021 nanti bahwa kereta api tersebut akan mulai dioperasikan. “Seperti yang kita lihat, untuk Kabupaten Barru sudah rampung semua. Jadi kita melanjutkan pembangunan rel yang akan lanjut menghubungkan ke Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros,” tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pengukuran dan Pemetaan Dasar Pertanahan dan Ruang Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Selatan, serta beberapa Kepala Kantor Pertanahan di wilayah Sulawesi Selatan yang terlibat dalam pembuatan jalur kereta api. (AF/TA)
#KementerianATRBPN
#MelayaniProfesionalTerpercaya