Demi mencapai target program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diberikan Presiden Republik Indonesia yaitu 9 juta bidang tanah terdaftar di tahun 2019, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) terus melakukan Pemetaan dan Pengukuran di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia. Sudah pasti tujuan utamanya adalah menuju Kabupaten/Kota lengkap di setiap Provinsi. Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi menjadi tiga dari sekian banyak Kabupaten/Kota yang ditargetkan tahun ini akan memiliki peta lengkap.

Kementerian ATR/BPN melalui Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan bersama Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan mengadakan program blended learning yang diselenggarakan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM). Dalam program ini, seluruh peserta diklat tingkat I dalam masa akhir pelatihan melakukan On Job Training (OJT) PTSL dimana seluruh peserta terjun langsung melakukan pengukuran PTSL di Kota Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bekasi yang masing-masing dilakukan di satu desa. Setelah melakukan pengukuran PTSL di lapangan atau biasa disebut dengan penataan pertama, para peserta juga melakukan peningkatan kualitas data seperti pencetakan Peta Bidang Tanah (PBT), Surat Ukur (SU), dan link yuridis.

” Blended learning ini sebetulnya membuat mereka belajar lebih banyak dengan konsep e-learning. Setelah mereka mendapatkan beberapa pelajaran baik secara teoritis maupun praktik di kelas, hari ini kita akan melepas para peserta diklat ke 3 Kabupaten/Kota yang tidak lain adalah untuk memberikan pengalaman praktik kerja nyata,” ujar Kepala PPSDM, Deni Santoso dalam sambutan pelepasan OJT peserta diklat di gedung PPSDM Kementerian ATR/BPN, Sabtu (07/09).

Baca juga  Kementerian ATR/BPN Tingkatkan Kompetensi SDM di Bidang Manajerial dan Sosio Kultural

Deni Santoso mengatakan bahwa konsep OJT tidak lain adalah untuk memberikan pengalaman nyata dari pengimplementasian apa yang mereka dapatkan di kelas sebelumnya. “Hasilnya nanti bisa dilihat dan di ekspos apakah betul atau tidak dan ini merupakan bagian dari progresnya kantor pertanahan,” sahut Kepala PPSDM.

Norman Subowo selaku Plt. Kasubdit Pengukuran Kadastral Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menuntaskan program besar, yaitu menciptakan desa lengkap di kemudian hari. “Semoga Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bogor bisa lengkap tahun ini dan peserta didik dapat memahami apa yang diharapkan oleh pimpinan,” ujar Norman Subowo.

Para peserta diklat sangat bersemangat dalam melakukan kegiatan ini karena mereka bisa mengetahui perbedaan yang dilakukan di satuan kerja mereka dengan OJT yang dilakukan hari ini. “Kebetulan kita mendapatkan medan yang bermacam-macam, sehingga praktik yang seperti ini tentunya akan bermanfaat bagi kita karena mengetahui secara persis masalah yang ada di lapangan sehingga kedepannya akan lebih cepat menyelesaikan masalah ketika mengalami situasi yang sama,” ujar tim juru ukur fisik tanah seusai melakukan pengukuran 8 bidang PTSL di Desa Sukatani, Kota Depok.

Baca juga  Capai Zona Integritas Melalui Peningkatan Kualitas Layanan Publik

Kegiatan ini didampingi juga oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan dan Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan Kementerian ATR/BPN, tim PTSL dari Kantor Pertanahan Kota Depok hingga Puldatan dan Puldadis setempat. Ini merupakan suatu kolaborasi yang baik antara PPSDM dengan pengelenggara Pendidikan dengan unit kerja teknis yang memang bertanggung jawab secara substansi terkait kegiatan PTSL. (AF/LS)