Jakarta – Saat ini Indonesia telah berkembang menjadi bangsa yang maju, inovasi baru terus bermunculan memenuhi kebutuhan manusia untuk meningkatkan produktivitas. Tak terkecuali perlu dilakukan transformasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik.

Transformasi harus dilakukan di setiap sektor sehingga berdampak lebih besar kepada perekonomian secara keseluruhan. “Jadi di beberapa tempat sebenarnya sudah melakukan transformasi, tapi harus lebih banyak lagi. Masih banyak sumber daya yang harus kita impor,” ungkap Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, dalam sambutannya pada Seminar Nasional dengan tema “Transformasi Ekonomi Untuk Indonesia Maju,” Jumat (09/08) di Hotel Borobudur, Jakarta.

Lebih lanjut, Jusuf Kalla menjelaskan jika saat ini pemerintah mampu menjalankan transformasi secara keseluruhan, misalnya dilakukan pada komoditas sawit untuk dikembangkan di dalam negeri menjadi pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM), maka dampaknya akan sangat baik bagi perekonomian secara keseluruhan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyampaikan jika Kementerian ATR/BPN melalui Reforma Agraria merespon berbagai persoalan bangsa serta mendorong transformasi ekonomi. “Penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan aset dan disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia,” kata Sofyan A. Djalil.

Sofyan A. Djalil juga menjelaskan bahwa kepastian hukum atas tanah itu sangat penting sehingga dapat dilakukan investasi. “Berbagai upaya kita lakukan agar kepastian hukum atas tanah semakin meningkat. Terutama adalah pelayanan pertanahan sehingga bebas pungli semaksimal mungkin dan transformasi dapat berjalan dengan lancar,” ujar Sofyan A. Djalil.

Baca juga  Kementerian ATR/BPN Siapkan Tanah untuk Hunian Tetap Relokasi Korban Bencana Sulteng

Tambahnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian ATR/BPN dan Komisi II DPR sebagai inisiator telah membuat Undang-Undang baru. “Kami telah membuat Rancangan Undang-Undang baru dan kita akan perkenalkan pada konferensi Bank Tanah Milik Negara, bank tanah ini akan menjadi fasilitator untuk investasi,” kata Sofyan A. Djalil.

Acara yang diselenggarakan di Hotel Borobudur tersebut selain dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A. Djalil, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. (TA/RH/AF)