Pernahkah Anda membayangkan berapa banyak keuntungan budidaya ikan lele? Sangat menggiurkan! Belum lagi ditambah bahwa ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat karena memiliki kandungan protein tinggi. Tak heran jika banyak orang yang kemudian tertarik menjalankan usaha budidaya ikan lele.
.
Salah satunya adalah Supani (51) salah satu masyarakat dari Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Penduduk Desa Maguan mayoritas bekerja sebagai pembudidaya ikan lele. Setiap harinya, sekitar 137 orang membudidayakan bibit ikan lele. Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Mulyorejo I, Bidang Perikanan, Unit Pembenihan Rakyat, Desa Maguan.
.
Supani memulai usahanya sejak tahun 2008, dengan memanfaatkan lahan yang terbatas warisan dari orang tuanya. Memulai usaha tentu tidak mudah. Namun Supani mengakui karena ada pendampingan dari Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memberikan pelatihan, ia terus bersemangat mengembangkan usaha ini. “Saya merasa didampingi dalam mengembangkan usaha ini, tentu tidak mudah awalnya namun proses dan pendampingan dari Pemerintah membuat kita selalu semangat dan percaya diri dalam mengembangkan usaha ini,” ujar Supani mengenang kisahnya.
.
Supani mengaku usaha budidaya ikan lele yang sudah mapan saat ini, ingin terus ia kembangkan menjadi lebih besar lagi. Untuk itu ia sangat menyambut baik ketika Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ingin menyertipikatkan tanahnya dan warga Maguan pada tahun 2018. Ia menyadari dengan adanya sertipikat tanah bisa menjadi akses dirinya dan warga Maguan untuk memperoleh pinjaman dari bank, sehingga dapat mengembangkan usaha budidaya ikana lele yang ia lakoni.
.
Kemudian tak lama setelah tanahnya bersertipikat ia langsung mengajukan permohonan ke Bank BRI untuk memperoleh modal usaha dan memperoleh uang sebanyak 100 juta rupiah. Pinjaman yang dipinjam oleh Supani tentunya tidak asal pinjam. Ia mengatakan bahwa sebelum meminjam ia mengalkulasi terlebih dahulu. Maka setelah mengalkulasi, kemudian ia memberanikan diri untuk memperoleh pinjaman ke Bank BRI dengan cicilan 5 juta rupiah per bulan.
.
Setelah pinjaman cair, uang yang diterima ia gunakan untuk melakukan renovasi kolam-kolam yang sudah ia gunakan selama 10 tahun. Sisa pinjaman ia gunakan untuk membeli sebidang tanah seluas 600 meter untuk membangun kolam baru sehingga dapat menghasilkan lebih banyak ikan lele. Saat ini dengan tanah seluas 800 meter, Supani dapat menghasilkan 150.000 bibit ikan lele setiap bulannya dan ia mengaku itu masih kurang karena permintaan luar biasa besar.
.
“Untuk itu dengan pinjaman yang saya peroleh ini akan saya gunakan untuk renovasi, dan membeli sebidang tanah dengan begitu kapasitas produksi saya dapat meningkat, saya harap saya dapat menghasilkan sampai 300.0000 sampai 400.000 bibit lele setiap bulannya,” tandas Supani dengan optimis.
.
Supani mengatakan dengan kapasitas produksi bibit ikan lele mencapai 300.000 sampai 400.000 bibit ikan lele setiap bulan, penghasilanya dapat mencapai 15 juta rupiah per bulan. “Dengan penghasilan sebesar itu, saya optimis dapat mencicil utang yang saya pinjam, bahkan saya berharap bisa membiayai sekolah anak-anak saya sampai lulus sarjana,” pungkasnya.
.
Karena ketelatenan dan kerja kerasnya, saat ini usaha budidaya ikan lele yang dijalankan Supani dan masyarakat Desa Maguan kian hari semakin sukses. Bahkan banyak masyarakat desa lain di Jawa Timur maupun di seluruh Indonesia yang melakukan studi banding ke Desa Maguan untuk belajar bagaimana mengembangkan usaha budidaya ikan lele ini.
.
Forum Badan Koordinasi Kehumasan (BAKOHUMAS) Kementerian dan Lembaga yang difasilitasi oleh Humas Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) juga ikut berkunjung ke Desa Maguan, Kamis (18/7). Harapannya, kisah sukses pembudidaya ikan lele di Desa Maguan dapat menginspirasi masyarakat lain di Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui akses permodalan dengan memanfaatkan sertipikat tanah yang dimiliki masyarakat. (RO/LS)