Bangli – Kabupaten Bangli merupakan satu-satunya Kabupaten/Kota di Provinsi Bali yang tidak memiliki garis pantai. Namun keberadaan Gunung Batur menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat di Kabupaten bagian utara Pulau Bali ini.
Kendati hujan, masyarakat Bangli dan seluruh Provinsi Bali mendapat berkah tambahan. Bagaimana tidak, mereka mendapat 4.816 sertipikat tanah yang diserahkan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, “Sertipikat tanah merupakan bukti kepemilikan tanah. Dengan memegang sertipikat tanah tidak ada yang mengklaim tanah kita,” ujar Joko Widodo.
Presiden mengakui, dalam kunjungan kerjanya ke daerah, ia sering menerima keluhan mengenai sengketa tanah. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang belum menerima sertipikat tanah. “Untuk itu, saya minta sertipikasi ini agar dipercepat,” kata Presiden.
Selain hal tersebut, Presiden Joko Widodo tidak menampik bahwa masyarakat Indonesia senang mengagunkan sertipikat tanahnya. Ia hanya berpesan agar berhati-hati dalam mengagunkan sertipikat tanah. “Gunakan untuk hal-hal produktif,” kata Presiden.
Berkah pembagian sertipikat dirasakan juga oleh Dewa Agung, anggota masyarakat Desa Taman Bali, Kabupaten Bangli. Kapan lagi berada di satu panggung dan beraudiensi dengan Presiden RI.
Di hadapan Presiden RI, beberapa Menteri yang hadir, dan anggota masyarakat, Dewa Agung mengungkapkan bahwa sertipikatnya akan diagunkan ke bank BRI dengan usulan kredit Rp25 juta. “Saya akan gunakan untuk membangun usaha jamu serta katering,” kata Dewa Agung.
Mendengar hal tersebut, Presiden RI berpesan agar dipikirkan betul-betul sebelum mengajukan pinjaman ke bank. “Saat mau meminjam ke bank, kita harus tahu modal tersebut digunakan untuk apa. Harus dihitung betul-betul, jangan sampai berat mengangsur,” pesan Presiden.
Proses urus sertipikatnya juga mudah, sebagaimana disampaikan Ngurah Hadi, salah satu masyarakat yang naik ke panggung bahwa melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), sertipikat tanahnya jadi dalam waktu kurang lebih 1 bulan.
“Prosesnya cepat. Kami diminta mengumpulkan data diri, habis itu mendaftar. Lalu petugas datang untuk mengukur tanah saya, ada sidang. Lalu habis itu sertipikat tanah jadi,” ujar Ngurah Adi.
Mendengar laporan itu, Presiden terlihat puas. “Cepat juga jadi sertipikatnya. Ini berbeda dengan dahulu. Dahulu bikin sertipikat tanah lama. Bisa tahunan. Namun, kini beda. Ini semua berkat kerja keras jajaran Kementerian ATR/BPN,” kata Presiden disambut dengan tepuk tangan masyarakat.
Dalam laporannya, Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A. Djalil mengatakan bahwa saat ini jumlah tanah di Provinsi Bali yang belum bersertipikat sebanyak 147.000 bidang tanah. “Provinsi Bali akan terdaftar seluruhnya pada tahun 2019 ini,” ujar Menteri ATR/Kepala BPN.
Presiden membagikan 4.816 sertipikat tanah di Lapangan Kilobar, Desa Taman Bali, Kabupaten Bangli, Jumat (14/6). Pada kegiatan tersebut hadir 3.000 orang yang berasal dari seluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. (RH/TA/LS)