JAKARTA – “Master Plan dan Urban Design untuk Ibu Kota Negara (IKN) yang akan dibangun akan menggambarkan kota yang ideal dan menjadi standar bagi pengembangan kota-kota besar atau wilayah metropolitan di Indonesia. Kita membangun kota yang benar-benar manusiawi, kota yang standarnya sesuai dengan kebutuhan manusia untuk hidup nyaman sesuai standar yang paling modern, jangan kita memaksakan orang untuk tinggal di kota dengan fasilitas seadanya dengan gangguan untuk kehidupan masyarakatnya,” tegas Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Diskusi Nasional III: Pemindahan Ibu Kota Negara

Diskusi ini mengambil tema “Menuju Ibu Kota Masa Depan: Smart, Green, Beautiful, and Sustainable” dengan topik pembahasan Konsep Master Plan dan Urban Design yang diselenggarakan di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis (1/8).

Menteri Bambang menekankan, IKN akan berfungsi sebagai pusat pemerintahan, sementara fungsi lainnya masih berada di Jakarta. IKN akan dirancang sebagai representasi identitas bangsa yang digambarkan melalui Monumental Building, Museum, dan Cultural Exhibition Area.

Berkonsep forestcity, IKN memastikan kelestarian hutan sehingga Ruang Terbuka Hijau (RTH) akan dibangun minimal lima puluh persen dari total luas area kota. Selain itu, prinsip Intelligent City dan City-in-a-Garden membuat IKN akan mengintegrasikan sistem taman, aliran air, wetland, hutan, dan ruang terbuka menjadi satu kesatuan.

IKN pun akan menjadi kota yang sarat dengan bangunan dan perumahan berprinsip hijau dengan efisiensi energi, air dan bahan yang tinggi, sirkulasi yang baik untuk menjamin kesehatan masyarakat serta sistem daur ulang yang terintegrasi.

“Ada empat visi IKN, yaitu sebagai simbol identitas bangsa, kota yang smart, green, beautiful, dan sustainable, kota yang modern dan berstandar internasional, dan kota dengan tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif. IKN juga akan memanfaatkanenergi terbarukan dan rendah karbon untuk suplai energi dan gas. Untuk efisiensi dan konservasi energi diperlukan green building design melalui penerapan Circular Water Management System, Efficient Lighting System, dan DistrictCooling System. IKN juga akan menjadi kota yang berorientasi pada transportasi publik, pengguna sepeda, dan pejalan kaki yang terintegrasi,” ujar Menteri Bambang.

Baca juga  Menteri Bambang sebut Indonesia harus ramah investasi

Sistem transportasi kota didesain dengan prinsip integrasi antara motorized dan non-motorized transport, menerapkan Integrated Information System, Intelligent Transport System dan Innovative Public Transportation Network dengan kemudahan berpindah antarmoda dan perjalanan kaki maksimal lima menit ke pusat kota. IKN juga akan mempromosikan kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan (electric vehicles).

IKN akan menggunakan Water Treatment System untuk mengintegrasikan penyediaan air baku, air minum dan pengelolaan greywater. Penggunaan Smart Water Management System penting untuk mendeteksi kebocoran, konsumsi, dan kualitas air.

IKN akan menjadi kota yang memiliki air minum yang aman untuk semua (potable water). Untuk sistem pembuangan, IKN mengusung Smart& Green Waste Management dengan City wide waste water system (sewerage).

Pengelolaan sampah akan dilaksanakan dengan prinsip Wasteto Energy (WtE) dan prinsip Circular Economy untuk sampah (3R) dan air limbah (termasuk meningkatkan bauran air sebagai upaya penyediaan air bersih terpadu).

Sementara itu, sistem drainase akan meminimalkan runoff dan waktu resapan yang maksimal dengan menggunakan material berdaya resap tinggi (permeable), greenroof di vertical housing untuk menampung dan infiltrasi air hujan dan lokasi untuk urban garden, serta penyediaandaerah resapan dan tampungan air.

Senada dengan Menteri Bambang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut IKN harus merepresentasikan identitas bangsa Indonesia.

“IKN perlu diwujudkan sebagai katalis peradaban manusia Indonesia sehingga IKN dapat menjadi representasi kemajuan bangsa yang unggul. Untuk itu, urban design yang akan  diterapkan paling tidak terdiri atas tiga pilar. Pertama, mampu mencerminkan identitas bangsa. Kedua, menjamin keberlangsungan sosial-ekonomi dan lingkungan. Ketiga, mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar internasional,” ungkapnya.

Baca juga  Isu Strategis Pada Industri Perkebunan Yang Perlu Segera Mendapat Penanganan

Standar internasional juga berlaku untuk suplai energi IKN, di mana penggunaan Teknologi SmartGrid dengan pemanfaatan matahari sebagai sumber listrik, penggantian listrik yang bersumber dari batu bara sehingga mengurangi jumlah CO2, dan pengaturan distribusi energi listrik ketika sedang jam puncak menjadi strategi utama penyediaan energi IKN.

Distribusi listrik IKN akan menggunakan jaringan kabel bawah tanah dan penyaluran gas kepada pengguna dengan jaringan pipa bawah tanah, tidak lagi menggunakan tabung gas elpiji.

Ditambahkan Menteri Bambang, “Di IKN yang baru, kita akan mendorong pembangunan universitas berstandar internasional, dan berfokus pada bidang-bidang yang mendukung industrialisasi 4.0,”.

Selain itu, di bidang kesehatan, IKN akan memiliki smart hospital berskala Internasional yang dalam operasionalnya akan mengedepankan teknologi informasi dan komunikasi berbasis Internet of Things (IoT) melalui telemedicine, pengawasan penyakit menular, informasi kualitas udara, dan penanganan kesehatan masyarakat berbasis data.

Di sisi preventif, IKN juga akan menjadi tuan rumah bagi sarana dan prasarana olahraga seperti stadium nasional berskala internasional, gym center, kolam renang publik, dan area jogging.