Jakarta – World Health Organization (WHO) dan Uni Eropa (EU) hari ini meluncurkan kerja sama baru untuk mendukung respons COVID-19 di Indonesia dan memperkuat sistem kesehatan di negara ini agar semakin siap dalam menghadapi kedaruratan di bidang kesehatan di masa depan. Kerja sama ini merupakan bagian dari program WHO-EU ‘Respons dan Kesiapsiagaan untuk Pandemi Kesehatan di Asia Tenggara’.
Kerja sama ini diluncurkan secara resmi melalui acara virtual yang dihadiri oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Piket, dan WHO Representative untuk Indonesia N. Paranietharan.
“Pandemi COVID-19 adalah sebuah pengingat yang penting bahwa sistem kesehatan yang kuat dan tangguh adalah investasi yang diperlukan untuk ekonomi yang berkembang dan merupakan pilar utama bagi keamanan kesehatan nasional dan global. Kami berterima kasih kepada Uni Eropa atas dukungan yang penting ini dalam mendukung respons COVID-19 dan kami akan terus bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk membangun sistem kesehatan yang semakin tangguh untuk bersiap menghadapi keadaan darurat lainnya di bidang kesehatan,” WHO Representative untuk Indonesia N. Paranietharan menyampaikan dalam sambutannya.
“Bagi Uni Eropa, kerja sama dan solidaritas global adalah satu-satunya jalan untuk mengalahkan virus di semua wilayah dan memulai pemulihan global yang berkelanjutan. Hari ini, kami meluncurkan sebuah aksi baru di bidang kesiapsiagaan pandemi kesehatan untuk terus mendukung Indonesia dalam upaya melawan pandemi COVID-19 dan konsekuensi-konsekuensinya,”
Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket menyampaikan. “Di samping itu, Team Europe juga telah mengalokasikan 2,2 miliar Euro untuk COVAX Facility guna memastikan semua orang memiliki akses terhadap vaksin yang aman dan setara,” tutur Duta Besar Piket.
Di Indonesia, Team Europe menyediakan dukungan senilai lebih dari 200 juta Euro untuk mendanai respons COVID-19 baru dan program kesehatan masyarakat, meningkatkan dukungan masyarakat sipil untuk masyarakat rentan, serta memperkuat sektor kesehatan dan kesiapsiagaan pandemi untuk jangka panjang. Uni Eropa juga meyediakan 2,66 juta Euro untuk WHO di Indonesia, secara khusus, sebagai bagian dari pendanaan 20 juta dolar Euro untuk respons COVID-19 yang diimplementasikan WHO di Asia Tenggara. Sejalan dengan rencana respons COVID-19 nasional, WHO akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan dalam menekan laju penularan di masyarakat dan mempertahankan layanan kesehatan penting untuk mengurangi penyakit-penyakit yang bisa dicegah dan kematian.
Dalam sambutannya, Menteri Budi Gunadi Sadikin menyambut kerja sama WHO-EU dan mengapresiasi inisiatif untuk berkontribusi mengimplementasikan pendekatan pengendalian COVID-19 di Indonesia, termasuk, yang terpenting, memperkuat ekosistem sistem kesehatan Indonesia agar semakin tangguh.
Dalam kesempatan ini, Menteri Sadikin juga menggarisbawahi bahwa COVID-19 merupakan ancaman kesehatan global. Beliau menekankan, “Kita perlu memerangi COVID-19 dengan bekerja bersama, kita perlu bekerja secara inklusif. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu merangkul seluruh komponen masyarakat untuk menciptakan dan membangun gerakan” ujar Menteri Sadikin.
Tentang WHO
World Health Organization (WHO) didirikan pada tahun 1948 sebagai otoritas pengarah dan koordinator kesehatan masyarakat global di dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa. WHO bekerja bersama pemerintah di 194 Negara Anggota, di 6 kawasan di dunia, dan dengan lebih dari 150 kantor WHO untuk mempromosikan kesehatan, menjaga agar dunia aman, dan melayani kelompok rentan. Target kami di tahun 2019-2023 adalah untuk memastikan 1 miliar lagi orang mendapatkan manfaat dari cakupan kesehatan semesta, untuk melindungi 1 miliar lagi orang dari kedaruratan kesehatan, dan memastikan 1 miliar lagi orang menikmati kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik. #HealthforAll
Tentang EU
Uni Eropa adalah persatuan ekonomi dan politik dari 27 Negara Anggota. Bersama-sama, Uni Eropa telah membangun zona yang stabil, demokratis, dan pembangunan berkelanjutan dengan tetap menjaga keragaman budaya, toleransi, dan kebebasan individu. Pada tahun 2012, Uni Eropa dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian atas upayanya mencapai perdamaian, rekonsiliasi, demokrasi, dan hak asasi manusia di Eropa. Uni Eropa adalah blok perdagangan terbesar di dunia, serta sumber dan tujuan investasi asing langsung terbesar di dunia. Secara kolektif, Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya adalah donor terbesar Bantuan Pembangunan Resmi (ODA), yang menyediakan lebih dari setengah ODA secara global.
27 negara anggota Uni Eropa (dalam urutan abjad) adalah: Austria, Belanda, Belgia, Bulgaria, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria, Irlandia, Italia, Jerman, Kroasia, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta, Polandia, Portugal, Prancis, Romania, Siprus, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia dan Yunani.
#SiapUntukSelamat
#KitaJagaAlamJagaKita
#BudayaSadarBencana
#BersatuLawanCovid19
#CuciTangan
#JagaJarak
#MaskerUntukSemua
#DiRumahAja