Ikan patin (Pangasius hypophthalmus) merupakan salah satu ikan yang banyak ditemukan di perairan umum seperti sungai, waduk, dan rawa. Ikan ini memiliki sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan dapat dibudidayakan secara masal.
Produksi patin Indonesia mengalami kenaikan sebesar 22,2% dari 319.966 ton pada tahun 2017 menjadi 391.151 ton pada tahun 2018 dengan sentra produksi utama meliputi Jawa Timur (Kab. Tulungagung), Sumatera Utara (Kab. Serdang Bedagai), Riau (Kab. Kampar), Jambi (Kab. Batanghari, Kab. Muaro Jambi), Sumatera Selatan (Kab. Ogan Komering Ulu Timur, Kab. Banyuasin, Kab. Ogan Komering Ilir), Lampung (Kab. Lampung Selatan, Kab. Lampung Tengah, Kab. Pringsewu), dan Kalimantan Selatan (Kab. Banjar).
Pada tahun 2017 total impor catfish global mencapai 640,87 ribu ton dengan pasar utama adalah Amerika Serikat (17%), Mexico (9%), China (8%), Brazil (7%), dan Saudi Arabia (5%) atau sekitar 30 ribu ton yang dipasok dari Vietnam (48%) dan Myanmar (36%). Pada tahun 2018 total impor catfish global meningkat menjadi 641,31 ton dengan pasar utama Amerika Serikat dan China dengan pangsa masing-masing sebesar 19,08% dan 18,97%, sedangkan Saudi Arabia diperkirakan hanya 0,7% (4.503 ton) atau turun 85% dibanding tahun 2017 (UN Comtrade, 2019). Penurunan impor patin Saudi Arabia disebabkan berkembangnya isu penyakit dan pencemaran di Sungai Mekong, sehingga Saudi Arabia melarang impor ikan (termasuk patin) dari Vietnam (SeafoodSource, 2018).
Sehubungan dengan potensi produksi dan peluang ekspor patin tersebut, KKP bekerjasama dengan APCI (Asosiasi Pengusaha Catfish Indonesia) dan SMART-Fish Indonesia telah meluncurkan branding “Indonesian Pangasius the Better Choice” pada pameran SEAFEX 2018 di Dubai-UEA, serta promosi lebih lanjut pada Expo 2018 dan Hajj and Umroh Exhibition 2019 di Jeddah. Untuk mewujudkan peluang pasar tersebut, khususnya ekspor patin ke Saudi Arabia untuk memenuhi kebutuhan haji dan umroh, KKP bersama APCI telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perdagangan guna melaksanakan “Launching Ekspor Perdana Patin Indonesia ke Kerajaan Saudi Arabia” pada 27 Mei 2019 di Instalasi Karantina Puspa Agro-Sidoarjo yang selanjutnya akan diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Kebutuhan pasokan patin untuk jamaah haji dan umroh Indonesia diperkirakan mencapai 540 ton, dan pada saat Launching Perdana akan dikirimkan sekitar 3 kontainer (± 63 ton) yang selanjutnya akan dikirim secara bertahap, serta saat ini pihak APCI telah menyiapkan pasokan sekitar 300 ton terdiri dari: cut portion 150 ton dan fillet 150 ton.