“Janji menjaga hutan dalam pidato pelantikannya akan menjadi penegasan bahwa Presiden Joko Widodo menjadikan hutan dan lingkungan hidup menjadi prioritas utama,” kata Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak dalam konferensi pers Golongan Hutan di Jakarta pada Jumat.
Bergabung dalam konferensi pers tersebut selain Greenpeace Indonesia adalah perwakilan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, dan Yayasan Madani Berkelanjutan.
Dia mengharapkan agar pemerintah bertindak lebih tegas dalam menangani berbagai permasalahan lingkungan yang muncul di Indonesia, seperti kebakaran hutan dan lahan yang terus terjadi.
Karena itu, menurut Leo, pemerintah dapat menjatuhkan sanksi kepada korporasi yang terbukti bersalah melakukan pembakaran hutan dan memastikan hukum berjalan.
Permintaan akan penegasan komitmen para pemangku kepentingan di tingkat elite politik juga ditegaskan oleh Direktur Eksekutif WALHI Nasional Nur Hidayati, yang juga menghadiri konferensi pers tersebut.
Golongan Hutan, ujarnya, sejak proses Pemilihan Umum 2019 sudah menyoroti pesan serta visi dan misi para calon pemimpin Indonesia baik eksekutif maupun legislatif terkait lingkungan hidup.
Dia menyayangkan bahwa dalam masa kampanye, posisi isu hutan dan lingkungan hidup masih belum mendapatkan porsi yang besar.
“Padahal kita tahu dampak-dampak kerusakan hutan itu sangat parah. Sehingga kami yang menggabungkan diri dalam koalisi Golongan Hutan ingin meminta terus komitmen politisi dan sekarang setelah terpilih presiden dan wakil presiden untuk selalu mengingat kita memiliki hutan yang sebenarnya merupakan kekayaan bangsa ini,” tegasnya.
Golongan Hutan juga sudah membuat petisi daring yang meminta Presiden Joko Widodo menegaskan komitmen akan lingkungan hidup yang sampai berita ini diturunkan sudah 32.800 orang yang menandatangani petisi tersebut.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com