“Platform itu di dalamnya bukan cuma produk yang ambil bagian di situ, tapi content creator dan expert, movie director, juga memberi inspirasi kepada pengguna,” ujar IT & Mobile Marketing Director Samsung Electronics Indonesia Elvira Jakub dalam peluncuran di Jakarta, Kamis.
Elvira mengatakan kehadiran Galaxy Movie Studio juga didorong kebiasaan para pengguna smartphone yang seringkali menggunakan gawai mereka sebagai kamera untuk mengambil video.
Pertumbuhan pembuat konten video, menurut Samsung, merujuk pada angka 72 persen para pengguna ponsel pintar memanfaatkan fitur kamera untuk merekam audio-visual.
Data internal Samsung menunjukkan peningkatan kebiasaan itu dua kali lipat kebiasaan itu. Pengguna ponsel pintar juga lebih sering merekam video sejak menggunakan Galaxy S10 jika dibandingkan dengan smartphone yang mereka gunakan sebelumnya.
Melalui Galaxy Movie Studio, Samsung mengajak pengguna Galaxy Note 10 dan 10+ melahirkan karya film mereka mulai dari tahap pra-produksi, produksi dan pos-produksi.

“Kami ingin menciptakan profesional dalam bidang film. Itu merupakan kolaborasi dua hal, produk untuk menciptakan film yang bagus dan ilmu dari expert,” kata Elvira.
Samsung menggandeng sutradara Joko Anwar, Yandy Laurens, dan Sammaria Simanjuntak untuk menghadirkan Galaxy Movie Studio itu yang dapat diikuti secara gratis itu.
Galaxy Movie Studio juga akan merilis pelatihan dalam jaringan (online) mengenai proses serta tips dan trik pembuatan film yang dikemas. Pembelajaran singkat berdurasi lima menit itu dapat ditonton melalui akun Youtube Samsung Indonesia.
Selain itu, rangkaian aktivitas Galaxy Movie Studio akan berlanjut pada kelas luring (offline) di tempat-tempat tertentu. Kelas luring itu untuk memberikan kesempatan bagi pengguna smartphone Galaxy di Indonesia serta menggali potensi mereka secara langsung dengan para sutradara tersebut.
Sementara, kelas daring Galaxy Movie Studio pertama akan dimulai pada Desember 2019.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com