“Kisah dalam novel ini menarik, beda dari kisah kebanyakan. Mariposa bukan hanya baper untuk dibaca, tapi juga untuk ditonton,” kata Produser Starvision, Chand Parwez Servia dalam keterangan pers di Jakarta pada Jumat.
Mariposa diangkat ke layar lebar oleh rumah produksi Falcon Pictures dan Starvision. Sebelum itu keduanya pernah bekerja sama menggarap “Buya Hamka” yang diperkirakan rilis tahun depan.
“Saya senang dan bangga bisa kerjasama kembali dengan Starvision,” kata Produser Falcon Pictures, Frederica.
Disutradarai Fajar Bustomi, yang sukses menggarap film “Dilan 1990” (2018), film “Mariposa” mengandalkan kemampuan Angga Yunanda untuk berperan sebagai Iqbal dan Zara “JKT 48” sebagai Acha.
Mariposa menceritakan kisah Acha, seorang siswi SMA yang mengejar cinta teman sekolahnya, Iqbal.
Penulis novel Mariposa, Luluk HF menjelaskan bahwa Mariposa diambil dari bahasa Spanyol yang berarti kupu-kupu.
Kupu-kupu akan lari saat dikejar justru mendekat saat kita diam. Itulah ungkapan yang menggambarjan sosok Iqbal bagi Acha.
“Saya sangat senang. Saya tidak pernah bermimpi sebelumnya bahwa karya saya diapresiasi oleh production house sekelas Falcon menjadi sebuah film,” kata Luluk.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com