“Saya sadar lagu itu dirilis bertepatan dengan demonstrasi belakangan ini. Tapi, saya tetap optimistis dan positif saja. Sebenarnya saya rasa tidak ada pengaruhnya ketika saya tahu ada demo saat rilis lagu ‘Perih’,” kata Marcell dalam keterangan pers yang diterima (Feed) di Jakarta, Kamis.
Lagu “Perih” bahkan mencuri perhatian di tengah narasi panas aksi para mahasiswa turun ke jalan. Ada satu tanda pagar (tagar) yang juga diperbincangkan di media sosial yaitu #laguwajibpatahhati2019. Tagar #laguwajibpatahhati2019 bertahan cukup lama dan membawa lagu “Perih” di dalam sebagian besar cuitan.
“Mereka demo untuk menyampaikan aspirasi, dan saya juga demo loh. Saya demo melalui ‘Perih’ untuk menyampaikan aspirasi saya lewat lagu. Jadi, kita sama-sama demo!” ujar Marcell.
“Perih” bercerita tentang pengkhianatan cinta, dibalut dengan komposisi musik ballad tahun 90an. Penghayatan seorang Marcell dalam menyanyikannya diklaim mampu membawa pilu singgah kepada siapa saja yang mendengar.
Lagu “Perih” sudah tersedia di berbagai layanan aplikasi streaming musik.
Marcell juga akan menyanyikan lagu “Perih” secara langsung untuk pertama kalinya pada gelaran konser tunggal “Marcell Tujuhbelas” pada 18 Oktober 2019.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com