Ario mengatakan, walaupun ia tidak memiliki metode khusus untuknya mendalami karakter, ia terkadang menonton video badut lantaran itu dapat memantik rasa takutnya.
“Gue kadang nonton film-film badut, biar gue takut,” kata Ario di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa. “Gue ada trauma sama badut,” kata Ario menambahkan disambut tawa Hannah yang berdiri di sampingnya.
Berbeda dengan Ario, Hannah yang juga ambil peran dalam film horor remake garapan sutradara Kimo Stamboel dan penulis naskah Joko Anwar itu mengungkapkan dirinya membuat daftar lagu (playlist) khusus untuk mendalami karakter tokoh yang ia mainkan.
“Gue ada playlist sendiri buat karakter ini. Jadi lagu-lagu yang cocok sama emosi karakter ini apa,” ujar Hannah.
“Karakter gue sangat berat, jadi bayangkan aja, musik-musik beat tertentu yang membuat gue set up dengan emosi tertentu,” tambahnya.
Namun, baik Ario maupun Hannah sepakat bahwa setiap pemain film memiliki cara dan metode masing-masing untuk meresapi dan mendalami karakter di sebuah film. Dan pendalaman karakter memang sangat penting dan merupakan tugas aktor dalam membawakan perannya.
“Kalau misalnya sebagai pemain, itu sudah jadi tugas kita di medium mana pun. Jadi kalau misalnya kita di depan kalian saat ini kita diminta untuk takut ya kita harus bisa takut. Jadi it depends on how we absorb that as an actor. Jadi tiap orang punya metode masing-masing,” papar Ario.
Setelah beradu akting dalam film super hero Indonesia “Gundala”, Ario Bayu dan Hannah Al Rasyid dipertemukan kembali di remake film horor legendaris Indonesia “Ratu Ilmu Hitam”.
“Ratu Ilmu Hitam” adalah film yang pernah dirilis Rapi Films pada tahun 1981 dan mendapatkan banyak penghargaan di dalam maupun luar negeri. Film horor kenamaan itu kini kembali diproduksi dengan perspektif cerita baru.
Dalam versi terbarunya, film ini dibintangi oleh deretan bintang film nasional seperti Ario Bayu, Hannah Alrasyid, Zara JKT48, Tanta Ginting, Shenina Cinnamon, Putri Ayudya, Ruth Marini, dan lainnya.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com