Ini bahaya membiarkan anak pakai "make up" terlalu dini

Jakarta ((Feed)) – Dulu, anak-anak perempuan mungkin pernah berpura-pura memakai riasan dengan mainan, atau diam-diam memakai lipstik milik ibu.

​​Namun, kini  banyak anak  kecil  sudah tak asing dengan make up, bahkan pandai berdandan, dan memamerkan keahliannya di media sosial.

Walau beauty vlogger cilik sudah banyak bermunculan, orangtua sebaiknya tidak serta merta membiarkan buah hati bermain-main dengan make up terlalu dini.

Dilansir CNA, ada beberapa alasan medis mengapa make up tidak bagus saat terpapar pada anak kecil.

Menurut dokter Lynn Chiam, pakar kulit dari Children & Adult Skin Hair Laser Clinic, kulit anak lebih tipis sehingga fungsi penghalangnya tidak sebesar kulit orang dewasa.

Fungsi kulit sebagai penghalang merujuk pada kemampuannya menjaga kelembapan dan melindungi tubuh dari elemen yang merusak, sehingga “kulit anak lebih rentan terhadap bahan yang mengiritasi.”

Jika terpapar bahan kimia dalam make up yang bisa menyebabkan kulit kering, merah, gatal dan iritasi, kulit anak bisa jadi lebih sensitif pada hal lain, seperti air, sabun, keringat dan panas.

Proses yang penting dalam memakai make up adalah membersihkannya secara menyeluruh sehingga kulit bisa kembali “bernafas”. Bila anak tidak membersihkan make up secara optimal, pori-porinya bisa tersumbat dan berujung pada jerawat.

Baca juga  Desainer Korea Selatan akan ramaikan Jakarta Fashion Week 2020

Bagaimana dengan sedikit lip gloss dan pemulas pipi?

Dokter menegaskan riasan bisa berujung pada dermatitis pada kulit dan bibir, menyebabkan merah-merah dan gatal. Anak bisa terkena iritasi meski kuantitasnya sedikit.

Dokter menyarankan agar orangtua menunggu hingga anak berusia 16 tahun sebelum memberinya izin berdandan.

Tapi jika anak punya kegiatan yang mengharuskannya berdandan, misalnya untuk pentas tari, dia merekomendasikan riasan berbabahan dasar bedak yang pada umumnya tidak terlalu mengiritasi kulit seperti riasan liquid.

Hal serupa berlaku pada cat rambut. Jika anak merengek-rengek ingin rambutnya diwarnai, orangtua harus mengingat bahwa kulit kepala anak lebih sensitif dan rambutnya pun lebih halus.

Proses bleaching rambut sebaiknya baru dilakukan setelah anak puber, setidaknya 16 atau 17 tahun.

Bila memang terpaksa, pakailah pewarna non-permanen yang mudah luntur dalam bentuk semprotan dan kapur. Pewarna ini tidak meresap seperti cat rambut, tapi hanya ada di permukaan.

Bagaimana dengan cat kuku?

Baca juga  Kominfo kampanyekan "Isi Piringku" cegah stunting

Bahan-bahan kimia dalam cat kuku membuat orangtua harus menahan diri untuk tidak membiarkan buah hati mewarnai kukunya, terutama bila si anak punya kebiasaan menggigit kuku atau makan dengan tangan.

Jika orangtua memberi izin, dokter merekomendasikan untuk tidak berlama-lama membiarkan cat kuku itu ada di tangan anak, setidaknya tidak lebih dari sepekan.

Artikel ini dikutip dari Antaranews.com

Tinggalkan pesan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Pariwara

Index Berita

Amateurcool.com is a website that has a collection of over three thousand free porn videos. This is a great website to find all types of porn videos from all over the world. These videos are all amateur in nature and range from simple blowjob videos to full sex videos. Guy gets a handjob and cums on pussy You can also expect to find a wide range of content too, from videos of girls in their underwear to videos of women with their tits out.
Livefun.pro will provide you with a wide selection of fresh porn videos, updated hourly. These videos are in a wide variety of languages and are of very high quality. Ideal Teen Jasmine Gomez Gets Pounded Pov 8 - Hot Amateur Teens In Ideal Asses And Breasts You can create your account for free and start enjoying our porn content.