“Aku yakin orang-orang yang duduk di dewan itu adalah orang yang terpilih. Artinya, mereka pasti punya kapasitas. Persoalannya akan jadi sangat tidak sederhana ketika yang dihadapi itu enggak cuma satu orang, tapi banyak kepala,” kata Budi Doremi saat ditemui di Jakarta, Senin.
Meski begitu, dia menyadari persoalan yang dihadapi para anggota dewan cukup banyak sehingga kebijakan terkait nasib para seniman menjadi diragukan sebagai prioritas utama.
“Saya enggak tahu. Perkara musik atau seni itu jadi prioritas ke berapa karena saya lihat di Indonesia seni memang sebiasa itu. Se-anak tiri itu. Se-enggak dianggap itu,” ujarnya.
Pekerjaan seniman, menurut Budi, tidak terlalu dianggap di Indonesia jika dibandingkan dengan profesi lain.
“Seniman di Indonesia itu enggak dianggap. Kalau mau ngelamar cewek, ditanya, ‘Kerjaan kamu apa? Seniman’ langsung orang tuanya ‘Ha, seniman makan apa anaknya?’ Tapi kalau ditanya, ‘Pekerjaan kamu apa? Saya PNS’. Oh, itu bagus di mata orang tua mereka,” katanya.
Artikel ini dikutip dari Antaranews.com