Kekayaan seni budaya Indonesia memiliki corak yang beragam dari Papua hingga Banda Aceh. Satu di antaranya yakni kesenian ludruk yng berasal dari Jawa Timur. Kesenian yang layak juga disebut sebagai teater rakyat ini sudh dikenal sejak lama dan sangat disukai oleh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa.
Kesenian yang kerap mengangkat cerita dari peristiwa yang ada di dalam kehidupan sehari hari itu akan dipentaskan oleh Perkumpulan Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara yang mengambil cerita Cak Durasim Sang Pahlawan dan BUI (Guruku Tersayang). Kedua cerita itu akan mentas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Ismail Marzuki (TIM).
Bertepatan dengan Hut RI ke 73 dan sekaligus menyambut pagelaran pesta olah raga akbar Asian Games 2018, hari ini Jumat (18/8/2018), terasa jadi hari spesial bagi perkumpulan Kesenian Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara. Karena mereka bisa manggung di ajungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, dengan lakon ‘Cak Durasim Sang Pahlawan’ dan ‘BUI (Guruku Tersayang).
Sedikitnya 40 aktor dan aktris binaan penulis dan sutradara Cak Meimura, siap unjuk kebolehan mereka dalam berlakon. Yang memuaskan Meimura, dari Surabaya ke Jakarta, mereka dapat dukungan penuh dari ibu cantik Indah Kurnia yang tak lain Anggota Komisi XI DPR RI dalam pentas ini. Tak ketinggalan pelawak dan sekaligus politikus Eko Patrio, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh terkenal yang turut mendukung pentas ini.
Setelah sehari tampil di TMII, dua hari kemudian, 18-19 Agustus, Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara, akan tampil di Taman Ismail Marzuki di Jakarta. “Jujur impian kami, Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara inginnya suatu hari nanti bisa pentas di Istana Presiden. Seperti kala Bung Karno memimpin negeri ini, ” ungkap Meimura.
Alasan Meimura agar Ludruk bisa tampil di Istana Presiden, karena menurutnya di era Presiden Joko Widodo, Undang-Undang Permajuan Kebudayaan disahkan, tentunya juga bakal dijadikan pedoman untuk melaksanakan pembangungan berkesenian di Nusantara ini, untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan Seniman.
“Kami juga ingin tahu, kira-kira apa yang Beliau ketahui tentang kesenian Ludruk ini, yang keberadaannya jauh sebelum bangsa kita meraih kemerdekaan sudah ada, dan kesenian Ludruk saat ini sebagai media efektif dalam mengambil bagian merebut kemerdekaan,” ujarnya.
Pementasan Ludruk ini ikut meramaikan HUT ke 73 RI dan sekaligus menyambut pagelaran pesta olah raga akbar Asian Games 2018, hari ini Sabtu (18/8/2018), terasa jadi hari spesial bagi perkumpulan Kesenian Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara. [Didang P. Sasmita | majalahagraria.today]